tag:blogger.com,1999:blog-58766582754082744682024-03-13T11:09:49.516+07:00Unjuk Marlinaunjuk cerita, unjuk rasa, unjuk gagasMarlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-78274869825008268732009-04-20T20:42:00.007+07:002009-04-20T21:10:45.501+07:00Kader Posyandu<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfZxkJHhborpjC6fi48aWJbL3oia9hN0B9hq2JzeAQIPVmnqcK9e4vdzQJsKvZ_CGaaxNx9sKaakFJjzRS4eMuPxuew0Lt1M2jO0UJ5FzVMjYoMTYcSMUzlTssTn_lo2uaZ2J5YPY2l3I/s1600-h/Posyandu.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5326771920358429746" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 320px; CURSOR: hand; HEIGHT: 240px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfZxkJHhborpjC6fi48aWJbL3oia9hN0B9hq2JzeAQIPVmnqcK9e4vdzQJsKvZ_CGaaxNx9sKaakFJjzRS4eMuPxuew0Lt1M2jO0UJ5FzVMjYoMTYcSMUzlTssTn_lo2uaZ2J5YPY2l3I/s320/Posyandu.jpg" border="0" /></a><em>"Lakukan apa saja hal-hal yang baik. Membantu kegiatan posyandu akan lebih berfaedah bagi orang lain daripada..." </em><br /></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify"><br /><br />Itulah sepenggal kalimat dari sebuah SMS yang aku terima dari suamiku saat aku mengabarinya sekaligus minta pendapatnya tentang adanya permintaan masyarakat tetanggaku agar aku mau membantu kegiatan posyandu yang ada persis di depan rumah tempat tinggal kami saat ini.<br /><br />Aku penggal kalimat selengkapnya, karena seterusnya adalah kata-kata ketidaksetujuannya bila aku melakukan kegiatan berbau politik praktis yang menurutnya <em>'abu-abu', tidak jelas berguna atau tidaknya.</em></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><em><br /><br />Tiga hari yang lalu aku mulai ikut serta membantu penimbangan dan pemberian makanan tambahan bergizi terhadap batita dan balita. Mereka adalah bayi-bayi dan anak-anak manis dari tetangga, kerabat dan teman-teman suamiku.</em></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><em><br /><br />Seperti kata suamiku, semoga saja kegiatanku akan berfaedah buat masyarakat dan akan menjadi kebaikan buat diriku sendiri.</em></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><em>Amin.</em></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><em></em></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-25571565822555596202009-04-15T15:58:00.002+07:002009-04-15T16:04:32.786+07:00Perhelatan Usai, Terpilih Sudah, Tinggal JanjiBagi yang terpilih, ingat-lah janji-janji Anda terhadap para rakyat pemilih, Ingatlah janji Anda untuk membuat perubahan di negeri yang terpuruk dengan berbagai macam krisis dan bencana ini. Jangan sampai Anda membawa penyesalan di akhir hayat Anda, mumpung Anda masih diberi kesempatan - belajarlah dari penyesalan yang tertulis di batu nisan seorang penulis berikut:<br /><br />"Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negeriku saja.<br /><br />Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negeriku, aku mulai berusaha mengubah masyarakatku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah masyarakatku, maka aku mulai berusaha mengubah keluargaku. Kemudian akupun sadar aku semakin renta, aku juga tak bisa mengubah keluargaku.<br /><br />Ketika waktuku sudah hampir habis, aku menyesal ternyata satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri. Bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku kemudian masyarakatku. Pada akhirnya aku akan mengubah negeriku dan setelah itu aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini."<br /><br />Bagi yang tidak terpilih, jangan sedih- jangan gundah. Kembalilah mengaji bersama kami rakyat kebanyakan. Sebagai rakyat biasa kita tetap bisa mengubah dunia, tidak percaya ? Ada pelajaran yang sangat indah dari ulama besar abad ini Imam Asy-Syahid Hasan Al Banna bagi Anda yang ingin mengubah dunia.<br /><br />Dunia tidak bisa diubah dengan teori dan juga janji; dunia hanya bisa diubah dengan amal yang nyata. Amal-pun tidak bisa sembarang amal, melainkan amal yang berkwalitas, ikhlas dan dilakukan dengan urutan yang benar. Berikut adalah urutan amal bagi yang ingin mengubah dunia.<br /><br />1) Perbaikilah diri Anda sendiri dahulu : targetnya adalah menjadikan diri Anda kuat secara fisik, kokoh akhlaq, luas wawasan, mampu mandiri dengan penghasilan sendiri, selamat aqidah (tidak syirik sedikitpun), benar dalam beribadah, selalu memperbaiki diri, mampu mengatur waktu, rapi dalam segala urusan dan mampu memberi manfaat pada orang lain.<br /><br />2) Menjadikan keluarga Anda keluarga muslim : mendidik dan membimbing anak dengan dasar-dasar Islam, menjaga etika Islam dalam setiap aktivitas.<br /><br />3) Mengajak masyarakat ke Islam : menyebarkan seruan kebaikan, mencegah kemungkaran, segera melakukan kebajikan, mewarnai kehidupan masyarakat dengan Islam.<br /><br />4) Memerdekakan Tanah Air : membebaskan diri dan negeri dari segala bentuk penjajahan baik yang sifatnya politik, ekonomi maupun penjajahan pemikiran.<br /><br />5) Membenahi pemerintahan : membawa kearah pemerintahan yang Islami, pemimpin adalah pelayan umat, menjamin pelaksanaan hal-hal yang diperintahkan /diwajibkan dalam Islam dan melarang hal-hal yang memang terlarang dalam Islam.<br /><br />6) Mengembalikan Khilafah : mengembalikan eksistensi kekhalifahan Islam yang telah hilang berpuluh tahun, memerdekakan negeri-negeri Muslim yang masih terjajah dan menghidupkan kejayaannya.<br /><br />7) Kepeloporan internasional ( ustadziyatul ‘alam) : Baru saat itulah Anda-Anda bersama kita semua umat Islam insyaallah bisa merubah dunia, membebaskan dunia dari segala fitnah, dan kita hanya tunduk semata-mata kepada Allah.<br /><br />Dari urut-urutan tersebut diatas, kita bisa lihat bahwa membenahi pemerintahan baru bisa kita lakukan di urutan ke 5 setelah kita sukses di empat urutan sebelumnya.<br /><br />Kita paling hanya bisa bermimpi untuk memperbaiki masyarakat, negeri/pemerintahan apalagi dunia bila untuk memperbaiki diri dan keluarga saja kita tidak bisa.<br /><br />Mari kita sekarang mulai dari square-one, kita mulai dari urutan pertama dulu, kemudian kedua, ketiga dan sambil terus memohon kepadaNya agar niat kita menyempurnakan amal sampai urutan ke 7 disampaikanNya …entah kapan, entah pada generasi kita atau anak-cucu yang jelas kita telah memulai dari langkah yang benar…1, 2, 3…. Amin.<br /><br /><br />di-copy paste dari http://shomadfamily.blogspot.com<br />ditulis oleh Muhaimin Iqbal <br />M. Qomaruddin<br />Dept. of Informatics Engineering<br />Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)<br />Semarang Jawa Tengah Indonesia<br />~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~<br />Ph.D Student<br />IS Departement - UTM Skudai<br />Johor Bahru Malaysia<br />+60167199008Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-42115923080568074292008-10-18T21:41:00.009+07:002008-10-18T22:55:56.182+07:00AYO SELAMATKAN BANGSA KITA!<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishQelA_-WH7uUTgSLdTz2yOQnEXcwq9iRrVH6FnMF-fNbNJk4nOVFlcOEu1URpWmlnnRjuJP-wHT4arWkfFQzt2pruqxmmGLRurBksht88RBCHwvFnlxrUECsqW7alyOa5dzXrm-Sv2Y/s1600-h/LoveIndonesia.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258510369709102674" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 146px; CURSOR: hand; HEIGHT: 143px; TEXT-ALIGN: center" height="180" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishQelA_-WH7uUTgSLdTz2yOQnEXcwq9iRrVH6FnMF-fNbNJk4nOVFlcOEu1URpWmlnnRjuJP-wHT4arWkfFQzt2pruqxmmGLRurBksht88RBCHwvFnlxrUECsqW7alyOa5dzXrm-Sv2Y/s320/LoveIndonesia.jpg" width="173" border="0" /></a> <div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3hl9H71tlyu9kK0ei3RuRLnW56ZYMd-wLVmrTc6V0R8oITJCh13zVS3j3F0Zj3mAowwQzwONn3a4pnBdvUa1hO0iGHZHFnK1faLnIAAxj06P-LnVEgDIpH8rv9gP74wormKHg4ABl5SQ/s1600-h/LoveIndonesia.jpg"></a><br /></div><div align="justify">Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada krisis keuangan global. Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita :</div><br />1. Yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin parah.<br /><br />2. Yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya, maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi semakin parah.<br /><br />3. Jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin menggila.<br /><br />4. Jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional.Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia.<br /><br />Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat melarang Anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi yang berduit tetapi silahkan memilih. Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada bencana baru yang siap menerkam. Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang kita belum tau kapan akan berakhir.<br /><br />Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian bangsa ini? Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998-2008), mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal ini akan terjadi! Dan jika itu terjadi maka bangsa ini akan semakin terpuruk, akan muncul PHK besar-besaran, sektor riil yang tidak bergerak, sistem perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita kembali ke nol lagi. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><br />Jika Anda masih mencintai bangsa ini, maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI! Contoh kecil sebagai berikut : Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah : Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu, dengan langkah ini akan menyelamatkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakanKITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI. Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar negeri, jika anda senang makan durian tidak perlu durian Bangkok Thailand, cukup durian lokal toh tidak kalah rasanya, jika senang makan jagung? Tidak perlulah jagung Thailand cukup jagung lokal, tidak perlu makan-makan di outlet-outlet dengan brand luar negeri, toh ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya. Hal kecil ini kadang tidak kita sadari tapi ketahuilah efeknya sangat luarbiasa. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><br />Anda bisa bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan <em>impact</em> yang sangat luar biasa. Yakin dan percayalah dengan cara kecil ini krisis ini tidak akan terjadi disini di bumu Indonesia. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><br />Gunakan angkutan massal jika itu Anda bisa lakukan, itu akan membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga dihadapkan dengan krisis energy. Kenyamanan mungkin belum kita pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di dalam angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa sektor riil kita masih bergerak. </div><div align="justify"></div><div align="justify">Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung kaki lima, percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu menyelamatkan perekonomian kita. <br /><br />Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam negeri. </div><div align="justify"></div><div align="justify">Jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke luar negeri. Ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan lebih bijaksana dan akan sangat membantu negeri ini, jangan biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian rakyat. LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!Lakukan hal sederhana ini, maka Anda akan lihat akibat penyelamatan yang luar biasa. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /><br />Dengan meneruskan pesan ini ke relasi dan sahabat Anda, berarti Anda sudah ikut mengingatkan saudara-sebangsa kita untuk ikut peduli menyelamatkan bangsa ini.<br /><br />( Dikutip dari Indonesia Headquarter, beberapa kata diubah penulisannya). </div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-15009309933939840012008-08-22T11:12:00.021+07:002008-08-23T10:22:20.982+07:00Sholat dan Puasa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR44fThCr5-hRqflUtXU2PTdTMxA32BmOsapE0GkGqWzJjjU40JoegL20jUmWT8OISgEIGmV6hX5Ck0o7T4V2AyrdogqxPZIURNdaouc_xev0VTslFPb3YZoLY3Rf98dKsW6CiYlTojgs/s1600-h/Sholat.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR44fThCr5-hRqflUtXU2PTdTMxA32BmOsapE0GkGqWzJjjU40JoegL20jUmWT8OISgEIGmV6hX5Ck0o7T4V2AyrdogqxPZIURNdaouc_xev0VTslFPb3YZoLY3Rf98dKsW6CiYlTojgs/s320/Sholat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5237194013234308338" border="0" /></a><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" ><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 0);">Kita sekarang sedang menyambut datangnya bulan suci Ramadhan nan penuh berkah. Hendaknya di dalam bulan puasa nanti kita dapat tampil selaku mukmin yang saleh; yang taat kepada Rabb-nya, dan mengikuti sunnah Nabi-Nya dalam segala ajaran yang beliau bawa dari Rabb-nya, terutama yang berkaitan dengan menegakkan ibadah sholat dan puasa.<br /><br />Pada hari Jum'at yang mulia ini, aku menerima email berantai dari seorang teman. Setelah kulakukan perubahan pada penulisannya, kini aku 'forward' terutama untuk diriku sendiri dan untuk para pengunjung blogku. Marhaban yaa Ramadhan!</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ali bin Abi Thalib RA berkata : </span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata : ”Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa AS yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.” <o:p></o:p></span></span><div style="font-family: arial; color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Lalu Rasullullah SAW bersabda : <i>"Silahkan bertanya.” </i>Berkata orang Yahudi<i> : “Silahkan terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas ummatmu."</i> Sabda Rasullullah SAW : <i>"</i><i>Sholat Dzuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya. Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam AS<span style=""> </span>memakan buah khuldi. Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam AS, maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya</i>. <i>Sholat Isya' itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku. Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan disitu sujudnya tiap orang kafir."</i><br /><br /><span style="">Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah SAW, maka mereka berkata : “<span style="font-style: italic;">Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sholat?</span>” <o:p></o:p></span></span></p><div style="font-family: arial; color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Rasullullah SAW bersabda :<i> </i>"<i>Jagalah waktu-waktu sholat, terutama sholat yang pertengahan, sholat Dzuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan keatasnya uap api neraka Jahanam pada hari kiamat."</i> Sabda Rasullullah SAW lagi : <i>"Manakala sholat Asar, adalah saat dimana Nabi Adam AS<span style=""> </span>memakan buah khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir."</i><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><!--[endif]--> Setelah itu Rasullullah SAW membaca ayat yang bermaksud : <i>"Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan, sholat Maghrib itu adalah saat dimana taubat Nabi Adam AS diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan. </i> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><span style=""><o:p></o:p></span>Sabda Rasullullah SAW : <i>"Sholat Isya'. Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya' berjamaah, Allah SWT haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi</i> <i>titian sirath."</i> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p>Sabda Rasullullah SAW seterusnya : <i>"Sholat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah SWT dua kebebasan yaitu dibebaskan dari api neraka dan dibebaskan dari infaq." </i> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p><br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah SAW, maka mereka berkata : “<span style="font-style: italic;">Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (SAW). Kini katakan pula kepada kami semua, kenapakah Allah SWT mewajibkan puasa 30 hari ke atas ummatmu?</span>” <o:p></o:p></span></p><div style="font-family: arial; color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Sabda Rasullullah SAW : <i><span style="">"Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam AS selama 30 hari. Kemudian Allah SWT mewajibkan ke atas keturunan Adam AS berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan diwaktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah SWT kepada makhluk-Nya." </span></i><span style=""><br /></span></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="">Kata orang Yahudi : “<span style="font-style: italic;">Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.</span>” </span> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p><br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sabda Rasullullah SAW : <i>" Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah SWT dia akan diberi oleh Allah SWT tujuh perkara; Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram), Rahmat Allah senantiasa dekat dengannya, diberi oleh Allah sebaik-baik amal, dijauhkan dari merasa lapar dan haus, diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan), diberikan cahaya oleh Allah SWT pada hari kiamat untuk menyeberang titian sirath dan<span style=""> </span>Allah SWT akan memberinya kemudian di syurga."</i><br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p><!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]-->Kata orang Yahudi : “<span style="font-style: italic;">Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami, kelebihanmu antara semua para Nabi-Nabi.</span>”</span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sabda Rasullullah SAW : "<span style="font-style: italic;">Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan ummatnya, tetapi saya tetap menyimpankan do’a saya (untuk saya gunakan memberi syafa’at pada ummat saya di hari kiamat).</span>"<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><!--[endif]--><o:p></o:p><br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Kata orang Yahudi : “<span style="font-style: italic;">Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan; Asyhadu alla illaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Engkau utusan Allah)</span>. <o:p></o:p></span></p><div style="font-family: arial; color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p>“<i>Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah : 155).</i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><i> </i> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p>Disebutkan di dalam satu riwayat, bahwasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun ‘umur akhirat’ dalam keadaan tidak makan dan tidak minum, tidak duduk dan tidak bercakap. <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p><br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Bertanya orang kepada Rasulullah SAW : "<span style="font-style: italic;">Bagaimana kita dapat mengenali “Orang-orang Mukmin” kelak di hari kiamat?</span>" Maka jawab Rasulullah SAW : <i>" </i><span style="font-style: italic;">Ummat dikenal karena wajah mereka putih disebabkan oleh wudlu. </span><i>"</i> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p>Bila kiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka kecuali pada tempat sujud. Bekas sujud tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari 'Dzat' yang memanggil : “<span style="font-style: italic;">Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu keimanan mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan-Ku dan hamba-hamba-Ku.</span>”<br /></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p>Disebutkan oleh hadits Rasulullah SAW bahwa sepuluh orang yang mayatnya tidak busuk dan tidak reput dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati, yaitu : Para Nabi,<span style=""> </span>para Ahli Jihad, <span style=""> </span>para Alim Ulama,<span style=""> </span>para Syuhada,<span style=""> </span>para Penghafal Al-Quran,<span style=""> </span>Imam atau Pemimpin yang adil, Tukang Adzan,<span style=""> </span>Wanita yang mati melahirkan/beranak,<span style=""> </span>orang mati dibunuh atau dianiaya dan<span style=""> </span>orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat, jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;">Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah RA, sabda Rasulullah SAW : “<i style="font-style: italic;">Apabila datang hari kiamat dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah SWT memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan : "Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka didalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga. Maka Malaikat Ridhwan menyeru : “Wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh.” Lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buah-buahan dan minuman yang lezat dari surga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud :<br /></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i style="font-style: italic;"> "</i><i>Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari yang telah lalu itu."</i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><br /><span style="font-size:85%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;"></span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Keterangan :</span><br /></span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;">* SWT : Subhanahu Wa Ta'ala</span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;">* SAW : Sholallahu 'Alaihi Wassalam</span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;">* AS : 'Alaihis Salam</span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;"><span style="font-size:85%;">* RA : Radhiallahu Anhu</span><br /></span></span></i></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><i><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-style: italic;"></span></span><br /></i></span></p>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-49236963341295401382008-08-11T14:24:00.008+07:002008-08-12T09:33:08.842+07:00Ternyata Hidup itu Mudah, katanya...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtyNa9DdQbO6hCSWST6XtQqopnGmo5mF3NXWQIfVWaXG0P6CY4hQjofGcw0eYSVtgcgu4Kaokn_4DBCLKv79O6PfrvVwAJVY3-UxKwtPma3KVw2ElH1beA82kTNe1yVNkN11KkxyTYYsw/s1600-h/SIMPLE.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 173px; height: 217px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtyNa9DdQbO6hCSWST6XtQqopnGmo5mF3NXWQIfVWaXG0P6CY4hQjofGcw0eYSVtgcgu4Kaokn_4DBCLKv79O6PfrvVwAJVY3-UxKwtPma3KVw2ElH1beA82kTNe1yVNkN11KkxyTYYsw/s320/SIMPLE.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5233163625017775858" border="0" /></a><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-family:Arial;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Dapat kiriman email dari seorang teman, sayang bila hanya dibaca seorang diri. Melihat sifatnya, sepertinya email ini boleh untuk berbagi.</span><br /></span></st1:place></st1:city><p class="MsoNormal"><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on"><span style="font-family:Arial;">Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai dan memasukkannya ke dalam tong sampah. Hal itu terlihat oleh penginterview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.</span> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-family:Arial;" ><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><br /></span></span></p><p class="MsoNormal"><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-family:Arial;" ><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on"><span style="font-family:Arial;">Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/ diambil kerja di tempatnya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah."</span><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.</span><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.</span><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" </span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah." </span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat:</span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);"> "Setapak demi setapak, cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah </span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city><span style="color: rgb(0, 0, 0);">."</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku." Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."</span><o:p style="color: rgb(0, 0, 0);"></o:p><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.</span><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.</span><br /><br /><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on">Ada</st1:city><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> segerombolan orang yang berjalan di </span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on">padang</st1:place></st1:city><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.</span></span><st1:city style="color: rgb(0, 0, 0);" st="on"><st1:place st="on"><span style="font-family:Arial;"> Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-family:Arial;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.</span><o:p></o:p></span></p>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-76647850288431158982008-08-08T17:36:00.017+07:002008-08-09T13:39:49.492+07:00Kisah di Musim Dingin<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPVmcyBbTeB2rJJBWzRb7OQ3F2RUscNU0o-YkQew7z7fFoCRk_3CsHQmDdbITI7s-yxqaBrhEAacydHRsvg9w2spcNkqjxyM4jrHwAUC7u2NTedvwIUk1eAxYz8e2MKmts4ItTWGzu-t4/s1600-h/MeiLan2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5232104407353629970" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 192px; CURSOR: hand; HEIGHT: 208px" height="160" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPVmcyBbTeB2rJJBWzRb7OQ3F2RUscNU0o-YkQew7z7fFoCRk_3CsHQmDdbITI7s-yxqaBrhEAacydHRsvg9w2spcNkqjxyM4jrHwAUC7u2NTedvwIUk1eAxYz8e2MKmts4ItTWGzu-t4/s320/MeiLan2.jpg" width="182" border="0" /></a> <strong><em>Okay, sekedar menandai tanggal unik <span style="font-size:180%;">080808</span> yang jatuh hari ini, sekaligus juga menandai kunjungan ke-<span style="font-size:180%;">1000</span> atas weblogku yang juga terjadi pada hari ini, aku ingin menuliskan cuplikan cerita yang mengandung sebuah filosofi (True Story, seperti termuat dalam Xia Wen Pao), yang aku kutipkan dari The ESQ Book. Semoga bermanfaat...</em></strong><br /><br /><div><div align="justify"></div><div align="justify">Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain. </div><br /><div align="justify">Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan. Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya. </div><br /><div align="justify">Siu Lan menyusun kue ke dalam keranjang, dan pergi ke luar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar. </div><br /><div align="justify">Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah. Siu Lan menggoncang-goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca : "Hi..hi..hi! Mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat Mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi! Mama, selamat ulang tahun."</div><br /><div align="justify"><span style="color:#3333ff;"><span style="color:#000000;">Pesan yang terkandung dari cerita diatas adalah :</span> Jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.<br /></span><br /></div><div align="justify"><span style="color:#ff0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#ff0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Take time to THINK. It is the source of power. </span></div><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Take time to READ. It is the foundation of wisdom. </span></div><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Take time to be QUIET. It is the opportunity to seek God. </span></div><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Take time to DREAM. It is what the future is made of </span></div><br /><div align="justify"><span style="color:#ff0000;">Take time to PRAY. It is the greatest power on earth.......</span></div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify"></div></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-20600331250404693512008-07-26T14:52:00.035+07:002008-12-12T00:39:57.554+07:00Jangan Pilih 'Yang' Busuk<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcl58kf2uEPZJZYSPTRht7XZE3Lyy3chAnPGmsOGkSYF61dbF_vGNUWr4z1f1kTMxHQkg1wGMu_dUeGWxT2Y4Z8PZNSyGZ5pkSoThfFEtd3n3SOxqZgWD37EkAxStgO_ZhEyWj_4CrA-o/s1600-h/Polibusuk.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227984890221699170" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 212px; HEIGHT: 209px" height="198" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcl58kf2uEPZJZYSPTRht7XZE3Lyy3chAnPGmsOGkSYF61dbF_vGNUWr4z1f1kTMxHQkg1wGMu_dUeGWxT2Y4Z8PZNSyGZ5pkSoThfFEtd3n3SOxqZgWD37EkAxStgO_ZhEyWj_4CrA-o/s320/Polibusuk.jpg" width="193" border="0" /></a> <strong><span style="font-size:130%;">Politisi</span></strong> adalah seorang yang terlibat dalam politik. Politisi juga termasuk figur politik yang ikut serta dalam pemerintahan. Jadi politisi itu ada yang berkiprah di wilayah legislatif ada pula di wilayah eksekutif. Anggota Parlemen, Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota/ Bupati adalah jenis jabatan politik yang kita kenal dalam sistem politik di Indonesia. Pengurus/ aktifis partai politik juga bisa dikategorikan sebagai politisi.<br /><br /><div><div style="TEXT-ALIGN: justify">Mereka menduduki jabatan-jabatan politik tersebut diatas (kecuali menteri) karena dipilih oleh rakyat melalui proses pemilihan langsung (pemilu/pilres/pilkada). Dan oleh karenanya, sesungguhnya mereka adalah pengemban amanat rakyat. Rakyat meletakkan kepercayaan, kehendak dan harapannya ke atas pundak para politisi ini.<br /><br />Pemilu legislatif 2009 sudah di ambang pintu, berselang waktu tidak lama setelah itu akan disusul dengan pilpres. Partai-partai peserta pemilu 2009 lengkap dengan nomor pesertanya sudah ditetapkan oleh KPU. Terompet tanda dimulainya kampanye tahap sosialisasi tanda gambar dan nomor partai, sudah ditiup nyaring. Maka tersebutlah sebanyak 34 partai peserta Pemilu 2009, terdiri dari partai-partai besar pemenang pemilu 2004, partai-partai kecil pemilik 1-2 kursi di DPR dan partai-partai baru, yang sesungguhnya adalah partai lama (penderita <span style="FONT-STYLE: italic">electoral threshold</span>) berganti nama. Atau partai baru sekalipun, namun di baliknya adalah wajah-wajah lama, tokoh-tokoh <em>opportunist </em>dan <em>hyper-</em><span style="FONT-STYLE: italic">ambisius</span> yang masih memiliki '<em>syahwat'</em> kuat untuk tetap bercokol dalam perpolitikan Indonesia.<br /><br />Seiring dengan kampanye sosialisasi ini, partai-partai sudah mulai mempersiapkan caleg-caleg jagoannya untuk ‘<span style="FONT-STYLE: italic">dijual</span>’ kepada <span style="FONT-STYLE: italic">konstituen</span>-nya. Persiapan perhelatan besar ini tidak hanya terjadi di tingkat pusat saja, pada tingkat daerahpun sudah mulai terasa. Dan dipastikan tidak terkecuali di kampung halamanku, Natuna tercinta.<br /><br />Caleg-caleg dan calon pemimpin (baik pusat, provinsi, kota/ kabupaten) yang nanti akan muncul, sepenuhnya ditentukan oleh partainya masing-masing. Banyak caleg atau calon pemimpin yang dipilih oleh partainya karena pertimbangan loyalitas, kapasitas dan kapabilitasnya. Namun tidak sedikit partai-partai menentukan caleg atau calon pemimpinnya karena alasan popularitas saja, dengan mengabaikan kapasitas dan kapabilitasnya. Dan tidak jarang juga partai-partai menentukan caleg atau calon pemimpinnya hanya semata-mata karena alasan kemampuan finansialnya saja dengan mengabaikan moralitasnya. Dalam hal ini rakyat hanya disuruh memilih, tanpa diajak turut serta menyeleksi bakal wakil atau pemimpinnya.<br /><br />Hati-hati menjatuhkan pilihan saat pemilu, pilpres atau pilkada nanti. Skandal <span style="FONT-STYLE: italic">amoral</span>, saat ini menjadi isu sentral politisi di negeri ini. Korupsi, perselingkuhan, kekerasan rumah tangga dan pelecehan seksual menjadi berita harian di berbagai media. Oleh karena politisi adalah bagian dari <span style="FONT-STYLE: italic">selebriti</span>, maka berita mengenai mereka acap kali muncul dalam acara <span style="FONT-STYLE: italic">infotainment</span>, setiap saat, di semua televisi tanah air. Kalau kita tidak pandai-pandai memilih caleg atau calon pemimpin, maka akan hilanglah harapan yang kita titipkan di pundaknya. Lalu, lembaga dewan dan pemerintahan akan diisi oleh orang-orang yang <span style="FONT-STYLE: italic">kontra produktif</span> dengan harapan kita semua.<br /><br />Seumpama kita hendak menabung (menyimpan uang) di bank, harapan kita adalah uang kita tersimpan dengan baik dan aman, sehingga suatu saat kita memerlukan uang tersebut dapat kita ambil secara utuh (bahkan cenderung bisa lebih). Untuk harapan itu, sebelum kita menentukan bank pilihan, maka kita harus mengetahui dulu kredibilitas dan keunggulan tiap-tiap bank yang ada. Jangan simpan uang kita di bank yang tidak sehat! Begitu juga hendaknya saat menentukan pilihan pada pemilu, pilpres atau pilkada nanti, jangan memilih politisi busuk!<br /><br />Adapun yang masuk kategori politisi busuk adalah mereka yang sudah memiliki <span style="FONT-STYLE: italic">track record</span> seperti misal : korupsi, menipu, tidak bertanggung jawab pada lingkungan, pelaku kongkalikong (<span style="FONT-STYLE: italic">kolusi</span>) yang merugikan negara dan sejenisnya. Kriteria ini akan terus berkembang seiring dengan temuan-temuan mutakhir.<br /><br />Menurut koordinator <span style="FONT-STYLE: italic">Indonesia Corruption Watch (ICW)</span>, Teten Masduki, jenis-jenis politisi busuk adalah politisi yang boros, tamak dan korup. Kemudian, kriteria lainnya adalah orang yang melakukan pelanggaran HAM atau yang memberikan perlindungan bagi pelanggar HAM. Selain itu, politisi busuk adalah orang pemakai narkoba dan yang melindungi bisnis narkoba, melakukan penggusuran dan tindakan yang tidak melindungi hak-hak sosial dan ekonomi kaum petani, nelayan, buruh, dan rakyat miskin kota. Politisi busuk, juga bagi mereka yang melakukan pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan mengabaikan terhadap hak-hak perempuan.</div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Sebagai perempuan, dalam kesempatan ini aku ingin menghimbau kepada Anda semua, perempuan atau juga laki-laki agar tidak memilih politisi yang telah melakukan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Politisi seperti itu tidak pernah bisa dipercaya. Bagaimana akan melindungi orang lain dan bahkan juga bangsa dan negara, bila terhadap perempuan (ibu dari setiap manusia adalah juga perempuan) dan anak-anak saja telah tega berlaku jahat. Politisi pelaku poligami juga perlu diberi <span style="COLOR: rgb(0,0,0)"><em>high-</em>light</span>, mengingat ada pihak yang mensinyalir bahwa poligami juga adalah bagian dari perbuatan melakukan kekerasan terhadap perempuan (dalam hal ini menyakiti perasaan si isteri pertamanya). Politisi seperti itu tidak layak menjadi anggota dewan terhormat.</div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Menjelang pemilu, pilres dan pilkada nanti, masyarakat dihimbau tidak memilih politisi busuk dengan kriteria seperti disebutkan diatas, sehingga lembaga dewan atau pemerintahan bisa diisi oleh orang-orang yang berkualitas untuk memajukan bangsa dan negeri tercinta.</div><br /><div>Selamat menyongsong pemilu 2009. Ingat, jangan pilih 'yang' busuk! <br /><br /></div><div></div><div></div></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-83441955712046869382008-07-17T16:47:00.028+07:002008-12-12T00:39:57.723+07:00Masa Depan Natuna Adalah Pariwisata<div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCsbDslPuOyo5ojsF7JipAsD1Wzv6TT3exXYg3wbjlYYVjDaeiYsVqIfkBK767_mjZP_I5SEqVN_FIkdXe7_OnWqHl-jKZdH2wdTHabg4N0zx4LvohO23ATu5o5tZjP2UqNw-fkyp6h4Q/s1600-h/BatuAlif.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5224561761229259794" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 430px; CURSOR: hand; HEIGHT: 343px; TEXT-ALIGN: center" height="289" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCsbDslPuOyo5ojsF7JipAsD1Wzv6TT3exXYg3wbjlYYVjDaeiYsVqIfkBK767_mjZP_I5SEqVN_FIkdXe7_OnWqHl-jKZdH2wdTHabg4N0zx4LvohO23ATu5o5tZjP2UqNw-fkyp6h4Q/s320/BatuAlif.JPG" width="391" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">Salah satu panorama pantai di pulau Bunguran, Natuna (Dok. Wan Andriko).<br /></span><br /><div align="justify"><strong><em></em></strong></div><strong><em><div align="justify">Dalam pandanganku, masa depan Natuna bukan pada minyak bumi, bukan pula pada LNG. Keduanya bukan milik kita sepenuhnya dan keduanya bukan merupakan sumber daya alam yang bisa diperbaharui sehingga ketersediaanya sangat terbatas.</em></strong><br /></div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Mengutip pasal 14 UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, disebutkan daerah berhak mendapatkan bagian bagi hasil minyak bumi sebesar 15,5 persen, sedangkan sisanya untuk pemerintah pusat. </div><div align="center"></div><div align="justify"><br /><br />Persentase 15,5 itu terdiri dari 3 persen untuk provinsi yang tempat kabupaten penghasil minyak, 6 persen untuk kabupaten atau kota penghasil, dan 6 persen sisanya dibagi untuk kota atau kabupaten lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. Sedang sisanya, sebesar 0,5 persen dibagi lagi antara provinsi, kabupaten atau kota penghasil dan kabupaten atau kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. Artinya Natuna hanya mendapatkan 6 koma nol sekian persen saja. <strong>Tragis!</strong><br /><br />Adapun bagi hasil untuk gas bumi adalah 69,5 persen untuk pusat dan 30,5 persen untuk daerah. 30 persen untuk daerah itu dibagi dengan rincian 6 persen untuk provinsi tempat kabupaten/kota penghasil, 12 persen untuk kabupaten atau kota penghasil, dan 12 persen lainnya untuk kota atau kabupaten lainnya dalam satu provinsi. Sedang sisa 0,5 persen dibagi lagi antara provinsi, kabupaten atau kota penghasil dan kabupaten atau kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. Artinya Natuna hanya mendapatkan 12 koma nol sekian persen saja. Lagi-lagi <strong>tragis!</strong><br /><br />Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.368.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel. Cadangan dalam angka-angka ini akan habis terkuras dari perut bumi Natuna hanya dalam kurang dari 50 tahun ke depan saja. Eksplorasi keduanyapun memerlukan teknologi tinggi dan SDM yang handal. Dan, keduanya tidak secara langsung menyentuh kebutuhan perut masyarakat setempat.<br /><br />Lalu, apa yang akan menjadi masa depan Natuna? Perikanan laut? Jawabannya bisa “ya” bisa pula “tidak’.<br /><br />Ya, karena Kabupaten Natuna memiliki kekayaan dan keragaman sumberdaya perikanan dan kelautan, seperti potensi perikanan sebesar 1.197.520 ton (Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Natuna, 2005).<br /><br />Tidak, karena kekayaan yang satu ini terbukti rawan dari tindakan pencurian (<em>illegal fishing</em>) oleh nelayan asing dengan armada kapal tangkap modernnya. Sementara nelayan Natuna hingga saat ini masih nyaman dengan pompongnya dan dengan alat pancingnya yang sangat sederhana. Realitas inipun, <strong>tragis!</strong><br /><br />Lalu, potensi apa yang nyata adanya dan bisa menyentuh kepentingan ekonomi masyarakat Natuna secara merata? Kembali ke pandanganku. Menurut pandanganku, masa depan Natuna adalah <strong>pariwisata</strong>. Industri pariwisata lebih prospektif ketimbang pertambangan yang menyisakan kerusakan lingkungan. UN-WTO memperkirakan pariwisata dunia tahun 2006 mencapai 733 miliar dollar AS. Bahkan 75 negara yang panorama dan kebudayaannya tidak begitu penting masing-masing berhasil meraih minimal satu miliar dollar AS dari sektor ini.<br /><br />Bisnis ini juga terbukti menampung pekerja dengan spektrum amat luas, mulai dari transportasi, travel, perhotelan, telekomunikasi, hiburan, pendidikan, makanan, cinderamata dan perdagangan. Jika pariwisata berkembang, kita bisa memindahkan ribuan nelayan tradisional yang sulit hidup menjadi petugas pemandu wisata, pengrajin dan penjaja cindera mata, sopir taksi, awak bus pariwisata, pengelola <em>cottage</em> dan restoran, operator <em>banana boat</em>, pemandu paralayang dan banyak lainnya lagi.<br /><br />Potensi wisata di Natuna sangat banyak dan masih alami. Banyaknya terumbu karang yang indah, cocok untuk wisata diving dan snorkeling. Pantainya yang berpasir putih dan lautnya yang biru, cocok untuk dibangunnya <em>cottages </em>dan penginapan atau hanya sekadar menikmati pemandangan pantai. Pulau-pulau karangnya yang menjulang tinggi bak menara alam di kebiruan laut, cocok untuk wisata paralayangdan panjat tebing. Natuna juga memiliki banyak kekayaan kulinari khas Melayu tempatan, kesenian tradisional Z<em>apin</em>, H<em>adrah</em>, M<em>endu</em>, <em>Gambus</em>, <em>Berendah</em>, <em>Ayam Sudul,</em> <em>Awan Mendung, Gasing </em>dan lain-lainnya. Bila kesemuanya dipadu-padankan, maka akan merupakan suguhan wisata yang akan membuai wisatawan lokal dan manca negara.<br /><br />Namun tentu saja potensi pariwisata yang dimiliki Natuna tidak akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat, bila potensi ini tidak dikelola dengan baik mulai dari sekarang. Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam hal pembangunan pariwisata, yang meliputi pengadaan prasarana dan sarana pariwisata, menarik investor dan mempromosikan pariwisata Natuna.<br /><br />Adapun tugas terberat kita (NBC?), adalah mengubah paradigma dan mental masyarakat Natuna dari semula <em>mental nelayan</em> tradisional (mayoritas) dan <em>mental feodalistik</em> (sebagian kecil) menjadi masyarakat yang memiliki <em>mental pariwisata</em>, yakni <em>mental</em> <em>keramah-tamahan</em> (<em>hospitality</em>), yang siap memberikan pelayanan, kenyamanan dan keamanan kepada setiap wisatawan yang datang berkunjung ke Natuna. Seperti pengunjung sebuah toko, wisatawan adalah raja, yang membawa kebaikan berupa uang dalam jumlah yang tidak terbatas untuk dibelanjakan sesuka hatinya...<br /><br />Selamat menyongsong era pariwisata Natuna!</div><br /><div align="center"> </div></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-44486877804880397142008-07-03T14:57:00.025+07:002008-12-12T00:39:58.020+07:00Jangan Korupsi<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP6bh7RzsQQeo1ZfhueBga5-OZ_sCWXL6RuwFMMf16aF7B_bg3pDUDjXVWy1lQ09I415Mu-88y600QdH7G9SHIvo6h8jYBHO0XNqb_y84_g-6p_pMixpA_ewO9pX-_L2meVB1Zs7lbndQ/s1600-h/KKN.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5218698669888433586" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP6bh7RzsQQeo1ZfhueBga5-OZ_sCWXL6RuwFMMf16aF7B_bg3pDUDjXVWy1lQ09I415Mu-88y600QdH7G9SHIvo6h8jYBHO0XNqb_y84_g-6p_pMixpA_ewO9pX-_L2meVB1Zs7lbndQ/s320/KKN.jpg" border="0" /></a><span style="font-size:130%;"><strong><span style="COLOR: rgb(255,0,0)">Korupsi</span></strong></span>, menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia yang paling populer penggunaannya, terutama pasca reformasi 1999 dengan salah satu jargonnya : pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br />Dalam Wikipedia Indonesia, korupsi berasal dari bahasa latin <em>corruptio</em> dari kata kerja <em>corrumpere</em> = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Lihat saja, dari terjemahannya saja tidak satupun yang memiliki makna baik.<br /><br />Dalam konteks bernegara, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.<br /><br />Korupsi juga bermetamorfosis, seperti ulat menjadi kupu-kupu. Bahkan bisa berubah-ubah warna seperti seekor bunglon. Coba saja baca harian umum Kompas, Sabtu, 28 Juni 2008. Menurut Teten Masduki, koordinator ICW, obyek sasaran korupsi dalam tiga dekade terakhir ini bergeser dari hasil sumber daya alam dan pajak pada periode 1970 – 1980, bergerak ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 1990-an hingga dewasa ini.<br /><br />Indikasi pergeseran obyek korupsi itu terlihat dari pos anggaran dalam APBD yang bukan untuk mendorong perekonomian rakyat dan umum, melainkan hingga 80% bagi kepentingan pemerintah, seperti belanja pegawai. Malahan ada kekeliruan berpikir elit birokrasi dan anggota legislatif seperti membuat peraturan daerah untuk menaikkan pendapatan dari lembaga pelayanan umum yang disubsidi pemerintah seperti Rumah Sakit Umum.<br /><br />Selain itu di beberapa daerah dalam APBD tercatat anggaran untuk organisasi kemasyarakatan sebesar 14%, ini lebih tinggi dari pada anggaran untuk pos pembangunan tempat pendidikan yang hanya 4%. Bisa diduga, organisasi kemasyarakatan itu dipimpin oleh elit politik, baik dari eksekutif ataupun dari legislatif atau kroni-kroninya.<br /><br />Korupsi telah merusak segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Korupsi juga telah melemahkan sistem demokrasi. Korupsi telah menciptakan kesenjangan ekonomi secara tidak wajar antara pemilik kedautan negara yang sesungguhnya (rakyat, terutama rakyat jelata) dengan pamong/ abdinya sendiri (pegawai pemerintah). Korupsi juga telah mengubah perilaku dan sikap beberapa pamong dan politisi menjadi aneh dan lupa diri, seperti yang diungkapkan oleh temanku Wan Andriko dalam tulisannya: <a href="http://wanandriko.blogspot.com/2008/06/okb-orang-kaya-baru-di-kabupaten-baru.html">OKB (Orang Kaya/ Kabupaten Baru)</a>.<br /><br />Korupsi itu perbuatan busuk, bau dan menjijikkan. Harta yang semula halal hukumnya, bila diperoleh dari korupsi akan berubah menjadi haram, sebab harta tersebut pada hakikatnya telah berubah sifat menjadi benda busuk laksana bangkai. Dengan begitu, setiap koruptor adalah burung kondor, pemakan bangkai.<br /></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"><br />Menurut Permadi, SH. tokoh PDIP yang paranormal dan penganut aliran Kejawen itu, jasad seorang koruptor tidak akan pernah diterima oleh bumi. Ih, sereeem!<br /><br />Atau...<br /><br />Seperti yang pernah aku dengar dari suamiku, mengutip pendapat beberapa ulama fiqih (kontemporer) : Seorang muslim yang mati bergelimang harta hasil korupsi, jasadnya tidak harus disholatkan. Nah lho! <strong><em>Na'udzubillah...<br /><br /></em></strong></div><div align="justify"></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-37431014619548132622008-06-24T15:13:00.015+07:002008-12-12T00:39:58.294+07:00Top Press : Kabupaten Anambas Terbentuk<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTw61K-TCMnEzoc7nRZEOJ6wA_2LvYnjBVln6fQIpShIUENN0ZeurUDT6SWp80pfM3gX5FBW8r7C_MwCJiOSP1kBcVzIhSgvYFXC7apiGRJJwn4jKp_k-_en3F__S6iVgknvzAJHmmPpc/s1600-h/Anambas.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5215361565731447842" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTw61K-TCMnEzoc7nRZEOJ6wA_2LvYnjBVln6fQIpShIUENN0ZeurUDT6SWp80pfM3gX5FBW8r7C_MwCJiOSP1kBcVzIhSgvYFXC7apiGRJJwn4jKp_k-_en3F__S6iVgknvzAJHmmPpc/s320/Anambas.jpg" border="0" /></a> Keinginan masyarakat Kepulauan Anambas untuk memisahkan diri dari kabupaten induk Natuna hari ini terpenuhi sudah. Rapat paripurna DPR-RI hari ini telah menyetujui RUU pembentukan Kabupaten Anambas dan sebelas kabupaten/kota lainnya menjadi Undang-Undang. Dalam waktu dekat Anambas bukan Natuna lagi. <p align="justify"><em><strong>"Selamat saudaraku, masyarakat kepulauan Anambas. Bangun negeri, sejahterakan masyarakat</strong></em>."<br /><br />Aku sampaikan ucapan selamat ini, sebagai ungkapan persahabatan untuk sesuatu yang sudah terlanjur terjadi. Namun jauh sebelumnya, yaitu saat isu pemekaran masih berupa wacana hingga pemekaran wilayah ini masih berupa draft RUU di DPR-RI, aku sudah mempertanyakan mengapa masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Natuna sebagai kabupaten induk begitu saja rela dan bahkan mendukung pemekaran wilayah Kepulauan Anambas lepas dari Natuna.</p><p align="justify">Terlepas bahwa terbentuknya kabupaten baru ini adalah dari keinginan kuat dan hasil perjuangan keras masyarakat Anambas, akan tetapi dukungan yang serta merta dari Pemerintah Kabupaten Natuna, bisa jadi ini merupakan bukti bahwa pemerintahan Kabupaten Natuna tidak memiliki kemampuan lagi untuk berbuat atau bahkan meyakinkan sekalipun, untuk membangun secara adil dan menyejahterakan rakyatnya di wilayah Kepulauan Anambas.</p><p align="justify">Nasi sudah menjadi bubur. Keputusan politik sudah diambil. Kepulauan Anambas sudah lepas. Sejarah tak akan pernah bisa dihapus (<a href="http://unjukmarlina.blogspot.com/2008/04/ketika-selat-melaka-jadi-tempat-budak.html">baca</a>). Apapun yang akan terjadi kelak dengan keputusan ini, baik untuk Natuna maupun untuk Anambas, para pendukung pemekaran harus bisa mempertanggung-jawabkannya kepada generasi mendatang.</p><p align="justify">Berita terkait :</p><p align="justify"><a href="http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=929&Itemid=34">sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=929&Itemid=34</a></p><p align="justify"><a href="http://www.natuna.go.id/website/index.php?option=com_content&task=view&id=160&Itemid=43">http://www.natuna.go.id/website/index.php?option=com_content&task=view&id=160&Itemid=43</a></p><p align="justify"></p>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-83645749718028707872008-06-24T13:17:00.005+07:002008-12-12T00:39:58.480+07:00Jagalah Hati<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0EPXmi2mSsw5I8dVGhIrkG83r0XKjGbvMAS6o0DLPMh9hsbHeWb9NzQ49YLHJDZcTzn4zrtw8XtetX-UlEzsA54uYuOXyxIvS5etQfJgc0SIKs1BRGkwHeUj2JhxR83nFTVexvHm3Xzs/s1600-h/Liver.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5215328666018717762" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; CURSOR: pointer" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0EPXmi2mSsw5I8dVGhIrkG83r0XKjGbvMAS6o0DLPMh9hsbHeWb9NzQ49YLHJDZcTzn4zrtw8XtetX-UlEzsA54uYuOXyxIvS5etQfJgc0SIKs1BRGkwHeUj2JhxR83nFTVexvHm3Xzs/s320/Liver.jpg" border="0" /></a><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic"></span><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Kali ini aku ingin berbagi info tentang hubungan antara pola hidup dan pola makan yang salah dengan penyakit hati (liver), baik hepatitis maupun kangker hati. Semoga bermanfaat...</span><br /><span style="font-family:Arial;"><br />Para dokter di <?xml:namespace prefix = st1 /><st1:place st="on"><st1:placename st="on">National</st1:placename> <st1:placename st="on">Taiwan</st1:placename> <st1:placetype st="on">Hospital</st1:placetype></st1:place> baru-baru ini mengejutkan dunia<?xml:namespace prefix = u1 /><u1:p></u1:p> kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun<u1:p></u1:p> yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT,GPT),<u1:p></u1:p> tetapi ternyata saat menjelang hari raya Imlek diketahui positif menderita<u1:p></u1:p> kanker hati sepanjang 10 cm.<?xml:namespace prefix = o /><o:p></o:p></span><br /><br /><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">Selama ini hampir semua orang sangat bergantung<u1:p></u1:p> pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).<u1:p></u1:p> Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal<u1:p></u1:p> berarti semua OK.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">Kesalah-pahaman semacam ini ternyata juga dilakukan oleh<u1:p></u1:p> banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang<u1:p></u1:p> seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">Pencegahan kanker hati harus<u1:p></u1:p> dilakukan dengan cara yang benar.<u1:p></u1:p> Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat. Inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">Penyebab utama kerusakan hati adalah :</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">2. Tidak buang air pada pagi hari.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">3. Pola makan yang terlalu berlebihan.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">4. Tidak makan pagi.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;">5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,<u1:p></u1:p> pemanis buatan.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">8. Mengkonsumsi masakan mentah atau bahkan masakan sangat<u1:p></u1:p> matang, juga menambah beban hati.<u1:p></u1:p> Sayur-mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang<u1:p></u1:p> digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.</span></p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:Arial;color:black;">Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. </span><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;">Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari.</span></p><p class="MsoNormal" style="LINE-HEIGHT: 14.4pt; TEXT-ALIGN: justify"><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;">Perawatan dari pola<u1:p></u1:p> makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan<u1:p></u1:p> penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya<u1:p></u1:p>, sebab :</span><span lang="FR" style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></p><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Malam hari pkl. 9 -11</span> : Adalah waktu yang digunakan oleh tubuh untuk pembuangan zat- zat tidak berguna/ beracun<u1:p></u1:p> (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). </span><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;">Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.</span><span lang="FR" style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Malam hari pkl. 11 - dini hari pkl.1</span> : Saat proses de-toxin di bagian hati,<u1:p></u1:p> harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span lang="FR" style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Dini hari pkl. 1 - 3</span> : Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung<u1:p></u1:p> dalam kondisi tidur.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Dini hari pkl. 3 - 5</span> : De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi<u1:p></u1:p> batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.<u1:p></u1:p> Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka<u1:p></u1:p> tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan<u1:p></u1:p> kotoran.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Pagi pkl. 5 - 7</span> : De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;color:black;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Pagi pkl. 7 - 9</span> : Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan<u1:p></u1:p> pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pkl. 6:30. Makan pagi sebelum pkl. 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga<u1:p></u1:p> kesehatannya.<u1:p></u1:p> Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan<u1:p></u1:p> masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pkl. 9-10 daripada tidak makan sama sekali.</span><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></li></ul><u1:p></u1:p><span style="color:#000000;"><span lang="FR" style="font-family:Arial;"><strong>J</strong><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">adi, tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses </span></span><span style="FONT-WEIGHT: bold">pembuangan zat-zat yang tidak berguna.</span></span><br /><br /><em>"Jagalah hati, jangan kau sakiti. Jagalah hati, 'lentera' hidup ini..."</em><span style="font-family:Arial;font-size:12;color:black;"><span style="font-size:100%;"><br /></span><br /><br /><br /></span><span style="font-family:Arial;font-size:12;color:black;"></span><span style="font-family:Arial;font-size:12;color:black;"></span>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-43390942874277264532008-06-03T15:44:00.022+07:002008-12-12T00:39:58.609+07:00Antara Pekanbaru - Sedanau I<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJe5Y8k52YPgoSUDOlxoDrRSRKgKJihCZwOG-tFRS7_Yg3FfmrLWVTQZLSkf0dRKFfczFSX6XdHKCDTdeZIm5-8oULMHt0TG7QuPnr152YCwn9pZ5J7DfLrkR5CB65Z6yHerOjAlX-Joo/s1600-h/MasjidAgung.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5207578592248553442" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; CURSOR: pointer" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJe5Y8k52YPgoSUDOlxoDrRSRKgKJihCZwOG-tFRS7_Yg3FfmrLWVTQZLSkf0dRKFfczFSX6XdHKCDTdeZIm5-8oULMHt0TG7QuPnr152YCwn9pZ5J7DfLrkR5CB65Z6yHerOjAlX-Joo/s320/MasjidAgung.jpg" border="0" /></a><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ini adalah bagian pertama dari transkrip perjalanan pulangku ke Ranai dan Sedanau. Perjalanan yang sangat menyenangkan, setelah sekian lama aku kehilangan kesempatan melakukannya...<br /><br />17 Mei 2008</span>; Aku dan suami sudah pada kesimpulan, bahwa rencana kami berkunjung<span style="font-size:0;"> </span>ke Sedanau bersama-sama bulan Agustus harus batal karena pada saatnya nanti anakku yang sulung perlu mendapatkan perhatian ekstra sehubungan masa-masa awal sekolah di tingkat pertamanya. Suamiku mempersilahkan bila aku hendak pergi ke Natuna sekalian memanfaatkan momentum penyelenggaraan MQT II Kepri di Ranai. <p class="MsoNormal"><?xml:namespace prefix = o /><o:p></o:p><span style="FONT-WEIGHT: bold">19 Mei 2008</span>; Suamiku menyerahkan tiket Riau Airlines PKU-NTX padaku, untuk <span style="FONT-STYLE: italic"><strong>flight</strong></span> hari Kamis tanggal 22 Mei. Sedangkan untuk kembali ke Pekanbaru, suamiku mempersilahkan aku untuk menentukan sendiri tanggalnya. Dia hanya membekali aku sebuah kartu <span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-WEIGHT: bold">ATM</span>andiri.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="FONT-STYLE: italic"><span class="fullpost"><span style="FONT-WEIGHT: bold">20 – 21 Mei 2008</span>; Aku masih melakukan kontak-kontak SMS dengan saudara-saudara dan juga dengan teman-temanku di Natuna, tapi aku tidak mengabari mereka bahwa aku akan berkunjung ke Natuna. Aku ingin <span style="FONT-STYLE: italic"><strong>surprise</strong></span> pada waktunya nanti.</p></span></span><span style="font-size:130%;"><b><span class="fullpost"><br />Pekanbaru – Ranai</span></b></span> <p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">22 Mei 2008</span><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">09:00</span>; Aku berangkat ke Bandara SSK Pekanbaru dengan diantar oleh suamiku. Tidak hanya mengantar, suamiku juga menemaniku saat proses <strong><em>check-in</em></strong> dan bahkan turut menemaniku di ruang keberangkatan menanti saatnya <span style="FONT-STYLE: italic">boarding <span class="fullpost"></p></span></span><p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">10:05</span>; Boarding.<br />Sebelumnya aku dan suami sempat melakukan ‘<span style="FONT-STYLE: italic"><strong>ritual</strong></span>’ salam pisah untuk sementara.</p><p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">10:15</span>; Pesawat RAL lepas landas dengan mulus dari landas pacu bandara SSK Pekanbaru.</p><p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">11:10</span>; Pesawat mendarat dengan mulus di <span style="font-size:0;">bandara</span><span style="FONT-WEIGHT: bold"> <span style="FONT-STYLE: italic">Raja Haji Fi Sabilillah</span></span> Tanjungpinang. Dulu namanya Lanud Kijang. Aku tidak tahu sejak kapan berganti nama. Ibu <?xml:namespace prefix = st1 /><st1:city st="on">kota</st1:city> Provinsi Kepri ini harus bekerja keras membangun berbagai fasilitas agar bisa setara dengan ibu <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> privinsi lainnya.</p><p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">12:30</span>; Pesawat mendarat dengan mulus di lapangan terbang (aku belum bisa menyebutnya sebagai bandara) Matak Kep. Anambas. Di Matak, kami singgah sebentar, bahkan tidak sempat keluar dari pesawat. Sebelumnya saat hendak mendarat, dari jendela aku sempat melihat pemandangan indah pulau-pulau kecil Anambas, bak jamrud di kebiruan laut Natuna.</p><p class="MsoNormal"><span style="FONT-WEIGHT: bold">13:45</span>; Pesawat mendarat dengan mulus di Lanud (aku juga belum kuasa menyebutnya sebagai bandara) Ranai. Alhamdulillah, berkat lindungan Allah SWT. aku dapat mengakhiri perjalanan udaraku dengan selamat, tanpa mendapatkan hambatan apapun. Di Lanud Ranai, sepupuku Wan Gutmi atau biasa kami panggil dengan Mimi, sudah menungguku di <span style="FONT-STYLE: italic"><strong>hall</strong></span> kedatangan. Hanya dia yang aku beritahu sebelumnya akan kedatanganku.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> cara unik yang dilakukan oleh suamiku memantau perjalananku. Setiap pesawatku <span style="FONT-STYLE: italic">take-off</span> (dan aku pasti mematikan hand phoneku), dia mengirimkan sebuah SMS dalam kalimat sama. Tentu saja SMS yang dia kirimkan statusnya “<span style="FONT-STYLE: italic"><strong>pending</strong></span>”. Nanti pada saat aku mendarat di setiap bandara dan pangkalan (dan aku pasti menghidupkan hand phoneku), SMS itu masuk, maka otomatis diapun menerima konfirmasi “<span style="FONT-STYLE: italic"><strong>message delivered</strong></span>”. Saat itulah dia menghubungiku menanyakan kabar perjalananku. Mau tahu kalimat SMS yang selalu dikirimnya berulang-ulang itu? “<b><i>Have a nice travelling. I love you...</i></b>”.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p><b><span style="font-size:130%;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal"><b><span style="font-size:130%;">Masjid Raya Natuna nan Agung</span><o:p></o:p></b></p><p class="MsoNormal">Setelah merasa cukup beristirahat di rumah sepupuku, aku diajak mengunjungi arena MTQ II Kepri di halaman Masjid Raya Natuna. Nuansa “<st1:place style="FONT-STYLE: italic" st="on"><strong>Middle East</strong></st1:place>” sangat terasa pada dekorasi <em><strong>astaka</strong></em> dan tenda-tenda sekitarnya (cuaca panasnya juga!).</p><span class="fullpost"><p class="MsoNormal">Bagi aku yang tidak mengikuti perkembangan pembangunan masjid itu, keberadaannya kini laksana sebuah <em><strong>istana baginda</strong></em> yang tiba-tiba ada. Dipindahkan dari sebuah negeri yang benar-benar sudah mencapai kemakmuran, diangkut oleh kekuatan tangan jin seperti dalam cerita dongeng dari negeri seribu satu malam. Aku mengibaratkannya seperti itu, karena keberadaannya sangat kontras dengan lingkungan sekitarnya.</p><p class="MsoNormal">Halamannya yang masih gersang, tanpa rindangnya pepohonan, rumah-rumah penduduknya yang relatif masih sederhana dan tidak tertata dengan baik. Aku berpikiran, masjid ini sepertinya dibangun hanya sebagai <span style="FONT-STYLE: italic"><strong>mercusuar</strong></span> penguasa belaka, bukan sebagai lambang kemakmuran negeri yang sebenarnya. Maa'aafff! </span></p><br /><br /><span style="FONT-STYLE: italic"></span><br /><span style="FONT-STYLE: italic"></span>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-17511524272448608702008-05-17T10:14:00.035+07:002008-12-12T00:39:58.980+07:00Nasi Dogong Juara II "Malay Breakfast Competition"<div align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VUgUNgy754ZI7-NFiBv_msjZmSCsopX1KWj-9uFysETRCFW7aaSAvUix4Go_9zmoxD6syCr49YPHhV6ZOC0oNR06foa3lXSERSF20rnen7ov3r8g6qf2G6dAqQzAzOX-6pWTR6FBSHs/s1600-h/NasiDogong1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201230999106709186" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; CURSOR: pointer" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VUgUNgy754ZI7-NFiBv_msjZmSCsopX1KWj-9uFysETRCFW7aaSAvUix4Go_9zmoxD6syCr49YPHhV6ZOC0oNR06foa3lXSERSF20rnen7ov3r8g6qf2G6dAqQzAzOX-6pWTR6FBSHs/s320/NasiDogong1.jpg" border="0" /></a><strong><em>Tahukah Anda, Nasi Dogong masakan khas dari Sedanau - Natuna yang biasa dijual sebagai makanan sarapan pagi telah memenangkan sebuah kompetisi masakan sarapan pagi khas Melayu. Kompetisi diselenggarakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Pemko Pekanbaru. Nasi Dogong telah menyisihkan Nasi Lemak dan Roti Jala. Peristiwa ini berlangsung pada tahun 2006 diselenggarakan di Hotel Dian Graha Pekanbaru bersempena dengan peringatan berdirinya Kota Pekanbaru tahun itu.</em></strong><br /><br />Cerita mengenai masuknya Nasi Dogong ke dalam ajang kompetisi tersebut diawali oleh datangnya seorang Asisten Koki Kepala (Executive Sous Chef) dari Hotel Ibis Pekanbaru ke rumah tinggalku, beliau bermaksud memperoleh resep dan cara membuat Nasi Dogong dariku. Informasi tentang Nasi Dogong beliau peroleh dari suamiku, saat beliau mencari masukkan dari kawan-kawan kerjanya untuk mendapatkan masakan lain dari khas Melayu yang belum dikenal khalayak di Pekanbaru. Saat di Sedanau dulu, suamiku memang begitu menggemari Nasi Dogong. Katanya sih : "Ada cita-rasa khas dari aroma yang khas." Oleh karena itulah suamiku merekomendasikan Nasi Dogong ini untuk dipresentasikan dalam kompetisitersebut.<br /><br />Cita-rasa Nasi Dogong yang memiliki aroma khas dari rempah biji alba-nya. Ditangan piawai seorang Chef sebuah hotel chain dalam melakukan modifikasi dan presentasi, akhirnya Nasi Dogong berhasil terpilih sebagai Juara II dalam kompetisi tersebut, menyisihkan Nasi Lemak yang dibawakan oleh Hotel Pangeran Pekanbaru dan Roti Jala yang dibawakan oleh Hotel Dian Graha.<br /><br />Siapa menyangka, dari semula hanya santapan sarapan pagi masyarakat sebuah pulau kecil, Nasi Dogong kini menjadi hidangan pilihan sarapan pagi di beberapa hotel berbintang di Kota Pekanbaru. Hebat bukan? Selamat kepada leluhur kita yang telah menciptakan Nasi Dogong. Dan sebagai bukti menghormati karya-karya besar leluhur, sebaiknya ada upaya dari pihak yang berkompeten untuk mematenkan karya-karya besar mereka, salah satunya Nasi Dogong ini. Jangan sampai pengalaman menyesakkan dada kita mengenai dipatenkannya karya besar bangsa kita oleh bangsa asing, seperti tempe oleh pihak Jepang atau seni batik oleh Malaysia tidak terulang kembali.<br /><br />Kamis pekan depan, insya Allah aku akan bertandang ke Natuna (Ranai-Sedanau), selain untuk menemui orang-orang tercinta, aku juga punya misi untuk berburu kekayaan Kulinari Natuna, yang details-nya sudah banyak terlupakan olehku.<br /><br />Sampai jumpa!<br /></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-30146032624603703952008-04-30T18:19:00.010+07:002008-12-12T00:39:59.592+07:00Album Foto Pernikahan Telly-Rizal<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7b1-A-Yk3eK9LAjeX3zsmLhQ3BFz0tnpEsFLHNRo1Q37J_aMAeAN3qcTJ0dQGpAGmOOVCiq6jBGGXWrPWG4PYcgdcckPpWzgX-UqwfRhRFwe7Kg8dci8zFFOekse03MzOtvPf70GTrB0/s1600-h/AlbumFoto.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5195000476912180402" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 192px; CURSOR: hand; HEIGHT: 147px" height="114" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7b1-A-Yk3eK9LAjeX3zsmLhQ3BFz0tnpEsFLHNRo1Q37J_aMAeAN3qcTJ0dQGpAGmOOVCiq6jBGGXWrPWG4PYcgdcckPpWzgX-UqwfRhRFwe7Kg8dci8zFFOekse03MzOtvPf70GTrB0/s320/AlbumFoto.jpg" width="185" border="0" /></a> <span style="font-size:130%;"><strong>Atas</strong> </span><span style="font-size:100%;">permintaaan keluarga besarku di Sedanau dan di Subang, hari ini aku membuat blog sangat sederhana, yang aku isi dengan posting tunggal berisi </span><a href="http://tellywedding.blogspot.com/"><span style="color:#3366ff;">Album Foto Pernikahan Telly-Rizal</span></a>, adikku.<br /><br />Semoga hal ini bisa sedikit memenuhi keingin-tahuan mereka yang tidak bisa hadir menyaksikan secara langsung pada saatnya dulu.<br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-79488848699625741352008-04-26T10:06:00.020+07:002008-12-12T00:39:59.734+07:00Suamiku Suka Daun Muda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1w6UIoZtwQAAlkOT4VlkUGt8cQo0-iS1a3kSZPDdi8I7CmYsw-jN4OlklJ2VV_ksiDhtjFw4iAjFPZ_bNXTyjyuYKX4d31KP7rwwjuejs1-F8YOiKnm7PRUFZMxzWm2Pzb60oqftvGs/s1600-h/DaunPepaya.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5193452836504081842" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 164px; height: 138px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1w6UIoZtwQAAlkOT4VlkUGt8cQo0-iS1a3kSZPDdi8I7CmYsw-jN4OlklJ2VV_ksiDhtjFw4iAjFPZ_bNXTyjyuYKX4d31KP7rwwjuejs1-F8YOiKnm7PRUFZMxzWm2Pzb60oqftvGs/s320/DaunPepaya.jpg" border="0" /></a><span style="font-size:130%;"><strong>Empat</strong> </span><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">belas tahun lalu, tepatnya bulan April 1994, aku berkenalan dengan seorang laki-laki berperawakan tinggi, berambut lurus, warna kulit dan paras muka sedikit mirip ras </span><strong style="font-weight: bold;"><em>Mongoloid</em></strong>. <span style="font-weight: bold;">Laki-laki itu, kini adalah suamiku.</span><br /><br />Sebelum berkenalan, awalnya aku dan juga beberapa kawanku menduga laki-laki itu adalah seorang WNI keturunan atau setidaknya ada memiliki darah<em> </em>suku bangsa<em> Tionghoa.</em> Akan tetapi dugaanku itu meleset jauh, ternyata dia tidak dilahirkan dari keluarga <em>Tionghoa</em> seperti diduga sebelumnya. Dari ceritanya lebih lanjut, laki-laki itu berujar bahwa ayahandanya adalah seorang campuran suku Jawa dan suku Sunda, sedangkan ibundanya adalah seorang campuran suku Betawi dan suku Sunda. Namun oleh karena dia dilahirkan dan dibesarkan di <em>Tatar Sunda </em>dengan tradisi dan adat istiadatnya<em>,</em> maka dia mengklaim dirinya sebagai <em>'Urang Sunda'</em>. Pembawaannya yang tenang, bicaranya yang berisi dan santun dengan penyampaian yang apik, membuat aku tidak bisa menolak ketika suatu kali, dia menyatakan <em>cintanya </em>padaku. Kini, sudah hampir tiga belas tahun aku hidup bersamanya dengan disertai kedua anakku, yang sulung, laki-laki dua belas tahun, sedang yang kedua, perempuan tujuh tahun.</span> <div align="justify"></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">Selama masa pacaran kami yang memang singkat, hanya kesan-kesan diatas saja yang aku ketahui tentang suamiku. Namun seiring dengan perjalanan rumah tangga, sedikit-demi sedikit dia mulai menampakkan <em>'tabiatnya' </em>yang lain. Dibalik pembawaannya yang masih tetap tenang, ternyata dia suka DAUN MUDA! </div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">Seleranya yang begitu menggelora terhadap daun muda ini, ternyata tidak hanya dimiliki oleh dia saja. Ayah-ibunya, kakek-neneknya, abang-adiknya hingga teman-temannya juga punya selera yang sama tingginya terhadap daun muda ini. Awalnya aku tidak bisa menerima terhadap apa yang menjadi kebiasaan mereka, tapi lama-kelamaan aku malah turut menikmati juga. Belakangan aku menyadari ini sebagai kebiasaan<em> </em>masyarakat Sunda. Coba saja simak uraian berikut sebagaimana ditulis oleh <strong>Her Suganda</strong> pada harian <em>Kompas,</em> Jum'at 25 April 2008, halaman 64 :</div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify"><em>...</em>Tatar Sunda adalah daerah yang subur. Curah hujannya tinggi. Dengan demikian, seperti salah satu lagu Koes Plus <em>"Kolam Susu"</em>, tongkat saja jika ditancapkan di daerah ini bisa tumbuh jadi tanaman. Di <em>Tatar Sunda</em>, berbagai jenis tumbuhan bisa tumbuh subur. Namun, bagaimana hubungan antara tingkat kesuburan suatu daerah dan tradisi makan penduduknya, agaknya merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji sebagai kekayaan <strong style="font-weight: normal;"><em>local genius</em></strong> masyarakat setempat. Buktinya, walau hidup bertetangga, tradisi masyarakat Sunda dalam memanfaatkan tumbuhan disekitarnya berbeda dengan masyarakat Jawa Tengah. Di daerah yang terakhir ini, berbagai daun-daunan dan tanaman lain berkhasiat obat dijadikan jamu. Tradisi itu tidak dijumpai di lingkungan masyarakat Sunda. Berbagai jenis tumbuhan dan biji-bijian yang diperoleh dari kebun, ladang bahkan dari pematang sawah atau hutan, langsung dimakan. Sebagian diantaranya terdiri dari daun-daunan yang disebut lalap<em>.</em></div><div align="justify"><em></em></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify"><em><strong>"Orang Sunda paling suka daun muda"</strong> </em>, begitu pernah dikemukakan Guru Besar Biologi Institut Teknologi Bandung Profesor Unus Suriawiria (alm) yang banyak meneliti khasiat berbagai jenis tumbuhan lalap yang dikonsumsi masyarakat Sunda. Sebagian besar tumbuhan itu merupakan tumbuhan liar yang bisa dijumpai di sembarang tempat. Bahkan terdapat tumbuhan yang dijadikan pembatas pagar, seperti tumbuhan <em>bluntas</em>. Dengan demikian, jika membutuhkan lalap, siapapun bisa dengan mudah memetiknya. <em>Bluntas</em> bukan hanya satu-satunya jenis tumbuhan pembatas pagar yang bisa dijadikan lalap. Masih terdapat tidak kurang dari enam jenis tumbuhan pembatas pagar lainnya yang dijadikan lalap, seperti <em>mamangkokan</em>, <em>kastuba</em>, <em>puring</em>, <em>katuk</em>, <em>kedondong cina</em> dan <em>petai cina</em>. Di luar itu, jenis tumbuhan yang bisa dijadikan lalap-lalapan ternyata sangat banyak jumlahnya.</div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">Dalam penelitian yang dilakukan Profesor Unus Suriawiria, pada tahun 1986 ditemukan 70 jenis tanaman lalap yang bisa disantap langsung. Jumlah itu masih belum seberapa karena pada tahun 1993 ditemukan 24 jenis lagi sehingga jumlahnya mencapai 94 jenis. Sampai tahun 2000, ia mencatat tidak kurang dari 200 jenis tanaman yang bisa dijadikan lalap. Yang menarik, dari berbagai jenis tumbuhan itu, tidak kurang dari 60 jenis diantaranya dimanfaatkan berupa bagian pucuk atau daun muda. Dengan demikian, kemanapun <em>Urang Sunda</em> melangkah, tumbuhan yang bisa dilalap berada di sekitarnya...<br /><br />Ya, ini adalah kenyataan bahwa suamiku suka sekali melahap daun muda. Hehehe...<br /><br /></div><div align="justify"></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-51848897920887455252008-04-22T09:09:00.012+07:002008-12-12T00:39:59.915+07:00Hari Bumi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkAEH-8yHfR8wfeOusoZCJKMXziAVygiea9xhf5iQyRKshXcXSVHxCRAxjJFmmvaXnWXUoKmgG9okCcwNTDJjfxcBa-b9KXPdzLh8HiIIf0ZAS6rU2fke8xHVtgxaQviCYp2HIHy7qu4/s1600-h/EarthDay.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5193034377840432482" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkAEH-8yHfR8wfeOusoZCJKMXziAVygiea9xhf5iQyRKshXcXSVHxCRAxjJFmmvaXnWXUoKmgG9okCcwNTDJjfxcBa-b9KXPdzLh8HiIIf0ZAS6rU2fke8xHVtgxaQviCYp2HIHy7qu4/s320/EarthDay.jpg" border="0" /></a><strong><span style="font-size:130%;">Hari Bumi</span></strong> disambut kebanyakan negara pada 22 April hari ini. Ada yang memulainya dari tanggal 16 hingga 22 April. Tujuan diperingatinya Hari Bumi, adalah untuk memberikan kesadaran warga bumi terhadap kepentingan kita untuk menjaga, memelihara dan memuliakan satu-satunya harta kita yang paling berharga yaitu BUMI. Bumi ibarat sebuah rumah yang menjadi tempat untuk kita berlindung dan menjalani kehidupan sehari-hari. Isu yang sering dicanangkan pada masa kini ialah PEMANASAN GLOBAL, adalah menjadi tanggungjawab dan kewajiban kita warga bumi, untuk memastikan BUMI kita ini terhindar dari segala bencana yang diakibatkan oleh kita sendiri. Pencemaran demi pencemaran yang berlangsung berawal dari kita sendiri. Masih belum terlambat untuk bertindak. Tindakan itu bukan saja hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi seterusnya.<br /><div align="justify"><br />Pada hari ini, mari kita luangkan waktu untuk melakukan sesuatu bagi keselamatan bumi kita. Menghentikan sejenak kegiatan yang akan menimbulkan polusi pada udara, tanah dan air, adalah salah satu cara kita turut memperingatinya.<br /><br /><strong>"Selamat Hari Bumi"</strong><br /><br /><br /><strong>Sejarah Hari Bumi<br /></strong>Tiga puluh delapan tahun yang lalu pada 22 April 1970, hari Bumi untuk pertama kalinya diselenggarakan di Amerika Serikat, atas prakarsa seorang senator, Gaylord Nelson. Embrio gagasan Hari Bumi dimulai sejak ia menyampaikan pidatonya di Seattle tahun 1969, tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model <em>teach in</em> mengenai masalah anti perang. Gagasan Nelson mendapat dukungan yang mencengangkan dari masyarakat sipil. Dukungan ini terus membesar dan memuncak dengan menggelar peringatan HARI BUMI yang monumental. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. Nelson menyebutkan fenomena ini sebagai 'ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan' dimana : <em>"Masyarakat umum sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang meluas secara nasional, dan dengan itu menyempaikan pesan yang serius dan mantap kepada para politisi untuk bangkit dan berbuat sesuatu".</em></div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify">Menurut berbagai analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an (bagian terbesar adalah pelajar, mahasiswa, sarjana) yang terkenal sebagai motor gerakan anti-perang, pembela hak-hak sipil yang radikal. Sebuah perkawinan antara pemberontakan 60-an dan kesadaran lingkungan tahun 60-an. Hari Bumi yang pertama ini di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional. Kini peringatan Hari Bumi telah menjadi sebuah peristiwa global. Para pelaksana peringatan Hari Bumi menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni <em>EARTH DAY NETWORK</em> yang berpusat di Seattle. Bila Hari Bumi 1970 pertama paling tidak melibatkan 20 juta manusia di AS, Hari Bumi 1990 melibatkan 200 juta manusia di seluruh dunia, maka pada Hari Bumi 2008 diperkirakan terlibat satu milyar manusia di seluruh dunia dengan jargon "making history - making change".<br /></div><br /><div align="justify">Sumber : <a href="http://cova35.blogspot.com/2007/04/sejarah-hari-bumi.html">Cova-35 Online</a><br /></div><br /><div align="justify"></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-7471128621467891522008-04-19T14:31:00.017+07:002008-12-12T00:39:59.936+07:00Dermochelys Coreacea<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mFdltsEcfHx-OIQwNxliSLM3WsipvUHYUmOgrQ5Cuu3CS1hyQdk0Mvj9ghq0SsGk8OsxC0QdzwtojCxbiA3lzw0MerZM7OttKu6CG0_xFdZ76zfRXcGvYJm9GHuKt9TcmsKhrqGI64s/s1600-h/PenyuBelimbing.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191550571859973570" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mFdltsEcfHx-OIQwNxliSLM3WsipvUHYUmOgrQ5Cuu3CS1hyQdk0Mvj9ghq0SsGk8OsxC0QdzwtojCxbiA3lzw0MerZM7OttKu6CG0_xFdZ76zfRXcGvYJm9GHuKt9TcmsKhrqGI64s/s320/PenyuBelimbing.jpg" border="0" /></a><span style="FONT-WEIGHT: bold;font-size:130%;" ><span style="FONT-STYLE: italic">Pada</span> </span>malam empat hari lalu, aku kedatangan dua orang sepupuku. Setelah bersalaman dan bincang-bincang, kemudian seorang dari mereka berdua menyerahkan tentengan di tangannya berupa sekantong plastik ‘kresek hitam’ yang setelah kubuka isinya ternyata adalah beberapa butir telur bulat bercangkang putih-lunak. Apalagi kalau bukan telur penyu. Dugaanku itu adalah telur penyu belimbing <strong><em>(Dermochelys Coreacea)</em></strong>. Mereka memperoleh telur-telur ini kiriman dari saudaranya di Natuna.<br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Perlu dua hari sampai akhirnya telur-telur itu diputuskan untuk <em>'dieksekusi'</em> dengan cara direbus. Dua hari, waktu yang sangat lama hanya untuk memutuskan ‘keputusan’ yang sepele seperti itu. Eit! Tunggu dulu. Ternyata masalah telur penyu ini bukan lagi masalah sepele ketika itu terjadi di rumahku. Maklum suamiku adalah aktifis gerakan hijau di tempatnya bekerja. Saat ini dia menjadi <em>Ketua Koordinator Green Team</em>, dan juga aktif di <em>Yayasan<strong> A Tree for A Child (ATFAC)</strong></em>, sebuah yayasan peduli lingkungan hidup dan anti eksploitasi anak-anak <em>(Children Trafficing)</em> yang didirikan oleh jaringan waralaba hotel <strong><em>ACCOR</em></strong> yang berpusat di Paris, Perancis.</div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Hari pertama, aku <em>’diceramahi’</em> oleh suamiku tentang penyu ini. Katanya penyu belimbing merupakan salah satu fauna laut langka dan dilindungi oleh pemerintah banyak negara. Langka oleh karena tingkat kembang-biaknya yang lamban yang disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah karena adanya perburuan dan penjarahan penyu untuk dikonsumsi daging dan telurnya. Sebenarnya, tanpa perburuan dan penjarahan pun, perkembang-biakan penyu tetap akan lamban, karena memang perjalanan hidup penyu ini paling rentan terhadap ancaman.</div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut. Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya. Tidak banyak generasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan <em>tukik</em> yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu <em>tukik</em> (anak penyu) tersebut menyentuh perairan dalam.</div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Hari kedua, kami masih mencari solusi untuk menyelamat telur-telur penyu tersebut, tapi buntu karena opsi tidak memungkinkan untuk dijalankan. Bagaimana mungkin, toh opsinya adalah mengubur telur-telur itu ke dalam gundukan pasir sisa bangunan yang ada di belakang rumah kami. Kalaupun berhasil menetas, tukik-tukik itu akan segera mati terkapar, karena kami tidak tinggal dekat pantai.<br /><br />Akhirnya, dengan berat hati aku harus merebus telur-telur bercangkang putih-lunak itu. Tetap saja mubazir, karena tak seorangpun dari anggota keluargaku yang mau mencoba mengonsumsinya.<br /><br />Keinginanku, jangan lagi ada penjarahan telur-telur penyu, jangan lagi ada kebiasaan mengonsumsi telur penyu. Lebih dari itu semua, jangan lagi ada <em>‘kebanggaan’</em> menjadikan telur-telur penyu sebagai buah tangan dari Natuna. Tetapi <strong>mulailah bangga, bahwa kini masyarakat Natuna tidak lagi mengonsumsi telur-telur penyu</strong>...</div><br /><div><br /><div align="justify"></div></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-53829628893775030812008-04-12T17:11:00.025+07:002008-12-12T00:40:00.240+07:00Sepenggal Kenangan<div style="TEXT-ALIGN: justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzor7ECr9iIqldJ-L8RSv947Brhu2Y8LlVLX97b-5XD8RdZD6DcM-ku7w4NLuKroRq_JJd2XxcV9QHh2wMkoUFApKDN3G61iNReblNE9XmIj89qd6Hp1NWrC3o2Jg7Pwlm1aeKaNeVnS0/s1600-h/ViewOfNatuna.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191904479319036914" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzor7ECr9iIqldJ-L8RSv947Brhu2Y8LlVLX97b-5XD8RdZD6DcM-ku7w4NLuKroRq_JJd2XxcV9QHh2wMkoUFApKDN3G61iNReblNE9XmIj89qd6Hp1NWrC3o2Jg7Pwlm1aeKaNeVnS0/s320/ViewOfNatuna.jpg" border="0" /></a><em><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sebagian</span> besar masa kecil dan remajaku, kuhabiskan di sebuah pulau kecil bernama Sedanau, pulau yang juga tempat aku dilahirkan hampir tiga puluh dua tahun yang lalu. Aku tinggal bersama kedua orang tua dan tiga orang adikku di Jl. Panglima Hujan.</em></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify">O, ya. Aku bukan anak sulung, aku anak kedua. Aku punya seorang kakak, tapi dia tidak tinggal bersama kami. Dia tinggal bersama Nenek dan Kakek kami semenjak dari kecil. Pada masanya dulu, aku merasa tidak ada yang istimewa dengan masa kecilku, malah terkesan sangat membosankan. Bagaimana tidak, dari TK hingga selesai menamatkan Sekolah Menengah Atas aku habiskan di pulau ini. Tidak seperti teman-temanku yang lain, kebanyakan setelah menyelesaikan pendidikan SMP, mereka rata-rata melanjutkan Sekolah Menengah Atas-nya di kota Tanjungpinang atau di kota Pontianak. Di pulau ini juga aku melewati masa-masa kejiwaan yang silih berganti, perasaan berbunga-bunga saat memasuki masa pubertas dengan kisah-kasih cinta pertamaku. Lalu dipenghujung masa itu aku dihadapkan pada peristiwa yang terasa sangat menyayat hatiku; aku dan adik-adikku harus kehilangan untuk selamanya ibunda tercinta. Dan ayahku juga harus kehilangan isteri tercintanya.<br /><br />Ayahku (kami biasa memanggil beliau dengan sebutan Papa, itu adalah panggilan khas kami kepada beliau. Bukan hanya kami anak-anaknya saja, tapi hampir semua sepupuku dan bahkan ada beberapa temanku juga memanggilnya seperti itu) adalah seorang nelayan sangat tradisional. Waktu aku masih SD, beliau pergi memancing bahkan masih mengunakan <em>jungkong</em> (sampan tanpa mesin yang didayung). Tapi sayang, sampai sekarang aku belum bisa ciyaw <em>jungkong</em> (mendayung sampan). Ada satu kejadian yang tak terlupakan olehku. Sore itu aku disuruh oleh ayahku mengambil <em>jungkong</em> yang ditambat di pelabuhan agar dibawa pulang mendekati rumah kami, tapi karena aku tidak bisa mendayung, <em>jungkong</em> bukannya mengarah ke pingir, arah <em>jungkong</em> malah menjauhi pantai ke arah tengah karena dibawa arus. Dan saking panik dan takut hanyut, aku nekat nyebur ke laut, padahal aku sangat takut dengan <em>daun lamon</em> (sejenis tanaman laut serupa dengan daun pandan) yang gerakan daunnya bagaikan tangan-tangan gurita yang meliuk-liuk di dalam laut. Akhirnya aku menyeret <em>jungkong</em> itu ketepian. Hahaha! Sekarang baru aku bisa tertawa mengenangnya, dulu itu adalah kejadian yang menyebalkan.<br /><br />Sesekali bila malam minggu, aku dan adikku suka diajak memancing oleh ayahku. Kalau ikan hasil tangkapannya lagi banyak, hati rasanya senang bukan kepalang. Tapi bila umpan lama tidak disambar ikan : “Boseeen! Mendingan tidur! Hehe..”. Ada syarat dari ayahku, bila aku ingin diajaknya pergi memancing, maka sebelumnya kami harus <em>nyuluh umpan</em> (mencari udang kecil dengan membawa petromak, untuk dijadikan umpan mancing) dulu. Pagi hari, sebelum pulang, kami biasanya mampir dulu ke <em>belot</em> (sejenis alat perangkap ikan yang terdiri dari bambu yang dijalin dan dipasang di tengah laut) untuk melihat apakah ada ikan yang teperangkap di dalamnya. Kadang-kadang juga bilamana kami tidak ikut pergi memancing, pada malam hari, kami menjaga <em>belot</em> agar tidak dicuri oleh orang lain. Suasana yang indah dan damai menyusup kalbu, di bawah benderangnya sinar rembulan malam, sambil memandang cerahnya langit yang penuh dengan bintang, di tenggah laut yang terhampar luas, yang terdengar hanya deru ombak yang bergulung dan berlomba menuju pantai. Sungguh hal yang menyenangkan (<em>nikmat Tuhan yang manakah yang kamu ingkari, Marlina?</em>). Aktifitas yang acapkali aku lakukan pada masa-masa itu, menjadi sesuatu hal yang aku rindukan sekarang. Ibarat sebuah sejarah, kenangan itu sepertinya tidak akan pernah terulang kembali. Sekarang, dengan penuh rasa bangga aku ceritakan pengalaman tersebut pada kedua anakku.<br /><br />Ada kalanya juga, esok paginya sebelum pulang dari memancing, aku suka mencari kerang besar di sekeliling <em>belot</em>. Masa itu di sana masih banyak terumbu karang yang indah. Jika air laut surut kami bisa mencari <em>kelimpat</em> (kerang kecil), <em>siuk</em> (gonggong) <em>kaghak</em> (kerang yang agak besar), dan banyak lagi jenis biota laut lainnya. Selain <em>belot</em>, ayahku juga memiliki sebuah <em>bagan</em> (rumah jaring). Kadang-kadang aku sering ikut jaga dan menarik jaring bagan. Senang rasanya melihat banyak <em>ikan tambon</em> yang didapat. <em>Pak Oi!</em> Nikmatnya makan ikan bakar dari ikan yang masih segar.<br /><br />Tidak seperti kebanyakan keluargaku yang tinggal di <em>kedoi laot</em> (rumah yang dibangun di atas laut), kami tinggal di <em>panas</em> (rumah yang dibangun di darat). Suasana di <em>kedoi laot</em> jauh lebih ramai dibandingkan dengan suanana di <em>panas</em>. Tidak heran bila aku merasa senang bila bermain di rumah nenekku yang juga berada di <em>kedoi laot</em>. Itu karena di sana kami bisa berenang di air laut di belakang rumah. Di <em>kedoi laot</em>, aku juga bisa memancing <em>ikan beghong</em> dan <em>ikan mudok</em> dari <em>lubong pelekah</em> (lubang yang terdapat di lantai kayu yang sengaja dibuat untuk membuang sampah dan ini terdapat di hampir semua rumah).<br /><br />Tentang <em>lubong pelekah</em> ini, belakangan aku baru menyadari bahwa ini adalah kebiasaan hidup orang Sedanau yang tidak bersahabat dengan lingkungan. Tidak menjadi masalah bila material yang dibuang ke laut itu berupa sampah organik (karena akan menjadi makanan tambahan bagi ikan-ikan dan biota laut lainnya dan sebagian lainnya kemudian akan membusuk dan terurai), menjadi masalah besar kemudian adalah sampah non-organik, sejenis pelastik, melamin, gelas dan lain-lainnya (kemudian akan mencemari perairan, terumbu karang, pantai dan hutan bakau).<br /><br />Ada kebiasaan yang unik dengan kami, sepulang sekolah, jika air tengah pasang aku dan <em>Iti</em> suka sekali makan siang di atas <em>jungkong</em> yang tertambat di belakang rumah (seperti yang dikatakan Bong Jun, kalau rumahnya di daratan, garasinya berada di depan rumah untuk parkir mobil, kalau yang hidup di laut, garasi mereka ada dibelakang rumah untuk menambat jungkong). <em>Iti</em> ini adalah seorang teman karib (<em>best friend</em>), nama lengkapnya <em>Iti Suryati</em>. Sosok yang satu ini begitu istimewa bagiku. Dia tidak hanya sekedar teman biasa, tapi juga sebenarnya dia adalah seorang <em>makde</em>-ku (sebutan untuk bibi atau tante yang paling muda). Ibunya <em>Iti</em> adalah adik kandung dari Nenekku. Karena kesamaan umur dan sekolah membuat hubungan antara kami menjadi <em>hybride</em> (perpaduan saudara-teman). <em>Iti Suryati</em>, teman istimewaku itu, sekarang menjadi guru pengajar di SMUN 2 Ranai.<br /><br />Sambil makan kami <em>‘mengabsen’</em> sampah–sampah yang lewat di dekat <em>jungkong</em> kami dengan candaan (ada sandal, kertas, tikar, plastik dll.) Tiba-tiba <em>Iti</em> menghambur naik ke <em>jombon</em> (seperti jembatan) dan pulang ke rumah sambil muntah-muntah. Aku berlari berusaha menghampirinya dan bertanya heran. Iti kemudian mengarahkan jarinya ke arah laut, dan tampaklah olehku (maaf!) kotoran manusia yang juga turut <em>‘berenang’</em> bersama sampah-sampah yang lain. Acara makan siang pun bubar dengan perasaan mual. Itulah adanya, <em>kampong aek</em>-ku tercinta <em>tempo doeloe</em>.<br /><br />Aku memimpikan, kedepannya masyarakat Sedanau akan berubah, dengan didukung oleh usaha <em>‘penyadaran’</em> secara perlahan dan terus-menerus yang dilakukan oleh generasi muda yang cenderung memiliki intelektualias yang jauh lebih bagus, kemudian didukung juga oleh kebijakan dari pemerintah setempat dengan membuat sebuah peraturan daerah yang melarang masyarakat Sedanau membuang sampah non-organik langsung ke laut. Dengan demikian laut, terumbu karang, pantai dan hutan bakau sekitar kita akan terjaga kelestariannya dan mimpi kita Sedanau menjadi <em>Kampong Aek</em> yang bersih, indah dan tertib akan terwujud.<br /><br />Kabar dari kawan-kawan Sedanau tentang mulai sulitnya memperoleh biota laut yang dulu sangat berlimpah dan mudah mendapatkannya seperti <em>kelipat</em>, <em>siuk</em>, <em>kuyong</em>, <em>kerang</em>, <em>ketam botu</em> dan <em>kuyong botang</em> (sejenis siput agak panjang yang hidupnya menempel pada batang bakau atau menempel pada tiang rumah). Atau tentang mulai sulitnya menangkap ikan bernilai ekonimis seperti <em>ikan Napoleon</em> dan <em>ikan Kerapu Merah</em> di sekitar pantai, sehingga untuk mendapatkannya harus pergi bermil-mil ke tengah laut, memerlukan waktu yang lama dan banyak menghabiskan bahan bakar minyak yang kini semakin langka dan mahal. Ini sungguh membuat aku prihatin...</div><span style="FONT-WEIGHT: bold"><strong><em></em></strong></span>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-71306336826273566002008-04-09T14:57:00.007+07:002008-12-12T00:40:00.459+07:00Bongkahan Es Antartika Pecah Seluas Jakarta<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisJETQ3DhCIhB47k9vnOm0VeLlDqhzGmLLAJ2Yo3_qPuiRXckSUa98cqXVd-6AlnG_YElZh8X9EK-Z2-h0wuRtUbIyWdOBbjjvSOksALGlmspQ2ps3HTZM2In7GSLP6jGJ66NzZlWJbo0/s1600-h/Antartika.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191989025750258882" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisJETQ3DhCIhB47k9vnOm0VeLlDqhzGmLLAJ2Yo3_qPuiRXckSUa98cqXVd-6AlnG_YElZh8X9EK-Z2-h0wuRtUbIyWdOBbjjvSOksALGlmspQ2ps3HTZM2In7GSLP6jGJ66NzZlWJbo0/s320/Antartika.jpg" border="0" /></a><br /><p><strong>WASHINGTON, SELASA, 25 Maret </strong>- Lapisan es Antartika di Kutub Selatan kembali mengalami kondisi kritis. Bagian barat benua beku tersebut pecah sehingga bongkah es seluas tujuh kali Kota Manhattan, AS atau sekitar sepertiga luas Jakarta, lepas ke lautan lepas. </p><br /><p>Bagian yang pecah merupakan tepan beting es Wilkins yang telah terbentuk di Antartika bagian barat sejak ratusan tahun hingga 1500 tahun yang lalu. Citra satelit menunjukkan bongkahan tersebut mulai bergerak sejak 28 Februari 2008. </p><br /><p><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">"Ini adalah akibat pemanasan global",</span> ujar David Vaughan, ilmuwan Survei Antartika Inggris (BAS). Pecahan es ini akan melelah di perairan yang lebih hangat, pecah menjadi beberapa bagian, dan habis sama sekali. Namun, peluangnya tetap bertahan juga ada karena saat ini sudah memasuki periode akhir musim panas di Antartika dan suhu mulai mendingin. </p><br /><p>Meskipun peristiwa pecahnya bongkah es dari tepian Antartika sering terjadi, kejadian yang menyebabkan pecahan sebesar ini termasuk jarang. Bongkah es yang lebih besar baru terjadi dua kali yakni di tahun 2022 dan 1995. Namun, para ilmuwan khawatir kejadian seperti itu akan semakain sering terjadi akibat peningkatan suhu atmosfer. </p><br /><p>"Pecahnya mirip kaca yang dipukul palu," ujar Vaughan. Ia memprediksi beting es Wilkins akan habis dalam 15 tahun ke depan jika tren kenaikan suhu tidak dapat dicegah. Meskipun bagian yang telah hilang dari beting es tersebut baru 4 persen, hal tersebut tetap dapat memicu retakan lebih besar. </p><br /><p>Para ilmuwan baru melihat kejadian tersebut sebagai akbat pemanasan global. Padahal masih ada ancaman berikutnya karena pelelahan es Antartika akan menyumbang terhadap kenaikan muka air laut di seluruh dunia.<strong>(AP/WAH)</strong></p><br /><p>source : <a href="http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.03.26.11171334&channel=1&mn=53&idx=89">kompas</a><span class="post-author vcard"><br /></span></p><br /><p><span class="post-author vcard">Diposting oleh <span class="fn">: Lala, Rabu 26 maret 2008 </span></span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" title="permanent link" href="http://gogreenindonesia.blogspot.com/2008/03/bongkah-es-antartika-pecah-sepertiga.html" rel="bookmark"><abbr class="published" title="2008-03-26T16:24:00-07:00"></abbr></a></span><span class="post-comment-link"></span><span class="post-icons"><span class="item-control blog-admin pid-787523254"><a title="Edit Posting" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=4739605042289917915&postID=1053209544452631062"></a></span></span></p><br /><div class="post-footer-line post-footer-line-2"><span class="post-labels">Dicopy-paste oleh Marlina Juhana dari :<span style="FONT-WEIGHT: bold">"Go Green Indonesia"</span><br /></span></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-57058581641389336242008-04-07T09:54:00.014+07:002008-12-12T00:40:00.586+07:00Anti Situs Porno<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zFs3vKXL6IKaevBQG4Yz9hPEPGS69XCwpV_39X_0crt9lnLA9ymHUbjmolCXkSdw1PFoboJj97H86ioW8w_29j9CCFfdVto4KdabOsyWIUd1Wo-mrS7hCBwpt60gouKLknthl585jw0/s1600-h/AntiPorno.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191988158166865074" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zFs3vKXL6IKaevBQG4Yz9hPEPGS69XCwpV_39X_0crt9lnLA9ymHUbjmolCXkSdw1PFoboJj97H86ioW8w_29j9CCFfdVto4KdabOsyWIUd1Wo-mrS7hCBwpt60gouKLknthl585jw0/s320/AntiPorno.jpg" border="0" /></a><br /><div><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Niat pemerintah melakukan cegah-tangkal terhadap situs porno, nampaknya akan segera terwujud dengan telah disahkannya RUU Informasi dan Transaksi Elektronik menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI pada Selasa, 25 Maret lalu</span>.<br /><br />Berbicara tentang situs porno, belakangan ini semakin mencemaskan. Seperti yang diungkapkan oleh pemerhati telematika <span style="FONT-STYLE: italic">Roy Suryo</span>, dari 24,5 juta situs web yang dikelola orang Indonesia, lebih dari satu juta di antaranya situs porno. Atau apa yang direkam oleh<span style="font-size:100%;"> </span><span style="FONT-STYLE: italic;font-size:100%;" >American Demographic Magazine</span><span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-WEIGHT: bold">, </span></span>dari 22 ribu pada sepuluh tahun lalu, situs porno meroket menjadi sepuluh kali lipatnya pada tahun 2000, lalu merangkak menjadi 1,3 juta pada tahun 2003, dan tercatat lebih dari 100 juta situs porno pada tahun lalu.<br /><br />Apa yang harus kita lakukan untuk meredam kekhawatiran kita akan situs porno ini? Memang pemerintah dalam hal ini Departemen Komunikasi dan Informatika berencana membagikan peranti lunak khusus untuk menangkal peredaran situs web porno, tapi sepertinya masih perlu waktu, sementara kebutuhan mendesak. Sebenarnya dari sekarangpun kita bisa memulai dengan memanfaatkan peranti lunak gratis yang dapat diunduh dengan membuka situs <span style="FONT-STYLE: italic">download.com</span>. Ini adalah situs yang mengumpulkan berbagai macam peranti lunak dari berbagai alamat situs. Umumnya, peranti lunak antiporno ini bekerja dengan dua cara. Pertama, menyaring nama alamat situs; kedua, menyaring kata-kata pada materi yang ada dalam satu situs. Halaman situs yang alamat atau kata pada materinya telah masuk daftar saringan tak akan muncul di monitor.<br /><br />Berikut daftar peranti lunak anti situs porno yang terse<span style="FONT-WEIGHT: bold"></span>dia di <span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-WEIGHT: bold">download.com</span></span><span style="FONT-WEIGHT: bold"><span style="FONT-WEIGHT: bold">, </span></span>sebagaimana ditulis majalah mingguan <span style="FONT-WEIGHT: bold">Tempo</span> edisi 31 Maret-6 April 2008, hal.48-49 :<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">PARENTAL FILTER 3<br />Pengunduh </span>: 138 ribu <span style="FONT-WEIGHT: bold"><br />Sistem operasi : </span>Windows 95/98/Me/NT/2000/XP/2003 Server/Vista<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file </span>: 2,72 Mb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan</span> : 11 Desember 2006<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">X3WATCH 5.0.5<br />Pengunduh </span>: 124 ribu<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi :</span> Windows 95/98/2000/XP/Vista<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file :</span> 815,68 Kb <span style="FONT-WEIGHT: bold"><span style="FONT-WEIGHT: bold"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : </span></span></span>18 Desember 2007<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">SAFE FAMILIES WE-BLOCKER PARENTAL CONTROL 2.0.1 </span><span style="FONT-WEIGHT: bold"><span style="FONT-WEIGHT: bold">BUILD 88<br />Pengunduh </span></span>: 28 ribu<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi :</span> Windows 95/98/Me/NT/2000/XP <span style="FONT-WEIGHT: bold">:</span><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file :</span>5,48 Mb <span style="FONT-WEIGHT: bold"><br />Diluncurkan :</span> 17 juli 2006<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold"><br />K9 WEB PROTECTION 3.2.36 </span><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Pengunduh ; </span>97 ribu <span style="FONT-WEIGHT: bold"><br />Sistem Operasi : </span>Windows 2000/XP/Vista<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file : </span>234,78 Kb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : </span>19 Maret 2007<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">CRAWLER PARENTAL CONTROL 1.1<br />Pengunduh : </span>19 ribu<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi : </span>Windows XP<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file :</span> 7,4 Mb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : <span style="FONT-WEIGHT: bold"></span></span>20 April 2007<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">FREESHIELD 2<br />Pengunduh : </span>55 ribu<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi : </span>Windows 98/Me/NT/200/XP/2003 Server<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file : </span>747,52 Kb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : </span>14 maret 2006<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">ARM ADULT FILTER 1</span><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Pengunduh : </span>1.000<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi : </span>Windows 95/98/Me/NT/200/Xp/2003 Server<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file : </span>552,22 Kb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : </span>13 April 2007<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">PARENTAL LOCK GUARD 1.2<br />Pengunduh ; </span>13 ribu<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sistem operasi : </span>Windows 2000/XP/Microsoft.NET Framework 1.2<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ukuran file : </span>4.21 Mb<br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Diluncurkan : </span>23 Mei 2005<br /><br />Dari daftar diatas, yang paling sering diunduh adalah <span style="FONT-WEIGHT: bold">Parental Filter 3.<span style="FONT-WEIGHT: bold"><br /><br /></span></span>Yuk! Kita sama-sama mendownload gratis, lalu kita sama-sama <span style="FONT-STYLE: italic"><span style="font-size:0;">"sharing"<span style="FONT-WEIGHT: bold"> </span></span></span><span style="font-size:0;"><span style="font-size:0;">tentang</span></span><span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-WEIGHT: bold"> </span></span>efektifitasnya. Untuk kita, demi<strong><em> </em></strong>generasi kita!<span style="FONT-WEIGHT: bold"><span style="FONT-WEIGHT: bold"><br /></span></span></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-89598946269683746482008-04-04T14:04:00.024+07:002008-12-12T00:40:00.822+07:00Ketika Selat Melaka Jadi Tempat "Budak" Melayu Bermain<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY_efgpK0Nd_tjS7kY2_dnJMkwUQF2rgAiSmkWl006IjIyxij3XFBo_5Kb2s5m4xAtyzjq0-dnCRDEUg9PLuClyZgfBaXdVnH2K_YQaQ6iJZQtXN29ww_dlVa-FhRc0KcwwSc4AxZ_pjE/s1600-h/SelatMalaka.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191990327125349586" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY_efgpK0Nd_tjS7kY2_dnJMkwUQF2rgAiSmkWl006IjIyxij3XFBo_5Kb2s5m4xAtyzjq0-dnCRDEUg9PLuClyZgfBaXdVnH2K_YQaQ6iJZQtXN29ww_dlVa-FhRc0KcwwSc4AxZ_pjE/s320/SelatMalaka.jpg" border="0" /></a><span style="FONT-WEIGHT: bold">K</span>alau saja Sultan Husin dan Tumenggung Abdul Rahman tidak termakan bujuk rayu John Crawfurd untuk melepas kekuasaan mereka atas Singapura, boleh jadi sejarah Nusantara hari ini berjalan di atas garis yang berbeda. Hanya karena tergiur imbalan masing-masing 33.200 ringgit dan 26.000 ringgit, keduanya rela "menjual" negeri pulau itu kepada Inggris.<br /><br />Namun, sejarah tak mengenal jalan pulang. Ibarat sebuah perjalanan, sejarah hanya memberi kita tiket sekali jalan. Dan, pada 2 Agustus 1824, John Crawfurd dalam kapasitasnya sebagai Residen Singapura ketika itu berhasil mendapatkan tanda tangan Sultan Husin dan Tumenggung Abdul Rahman.<br /><br />Setelah melepas Singapura dan pulau-pulau sekitarnya kepada Inggris, duet penguasa dari Kerajaan Johor itu masih mendapat <span style="FONT-STYLE: italic">elaun </span>(semacam "santunan") bulanan. Masing-masing 1.300 ringgit bagi Sultan Husin dan 700 ringgit untuk Tumenggung Abdul Rahman. Jika keduanya berhasrat meninggalkan Singapura, Syarikat Hindia Timur Inggris akan memberikan "sagu hati" masing-masing 20.000 ringgit kepada Sultan Husin dan 15.000 ringgit untuk Tumenggung Abdul Rahman.<br /><br />Nukilan peristiwa sejarah yang terjadi hanya beberapa bulan setelah Inggris dan Belanda menanda-tangani Traktat London pada 17 Maret 1824 itu melengkapi perubahan geopolitik di wilayah Nusantara. Kesepakatan Inggris dan Belanda yang berbagi koloni di kawasan Selat Melaka itu ikut mengubah peta peradaban dan perjalanan budaya bangsa Melayu di wilayah ini... <strong>(Selengkapnya baca : Kompas, Jum'at, 4 April 2008, hal.1).</strong><br /><br />Setelah selesai membaca artikel tersebut, aku mengambil kesimpulan lain yang aku kaitkan dengan wilayah Riau Kepulauan dan sekitarnya, yaitu : <div><div style="TEXT-ALIGN: justify"></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><strong></strong></div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify"><strong>Kalau saja tidak ada Traktat London 17 Maret 1824 itu, maka wilayah Kepulauan Riau termasuk kawasan yang sekarang menjadi Kabupaten Natuna, juga belum tentu menjadi bagian dari wilayah negara Republik Indonesia sepert saat ini. Karena sebelum ada traktat ini, wilayah ini bagian dari kekuasaan kolonial Inggris. Apakah wilayah ini menjadi bagian dari Persekutuan Melayu yang kemudian membentuk Negara Kerajaan Malaysia, atau menjadi negara sendiri seperti Republik Singapura dan Kesultanan Brunei Darussalam? </strong></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><strong></strong></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><strong>Wallahu'alam bi-sawab</strong>.<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Pesan moral untuk kita semua</span> : Berhati-hatilah dalam setiap mengambil keputusan penting, apalagi menyangkut negeri dan hajat hidup rakyat. Karena kesemuanya itu akan menentukan sejarah bangsa kelak. Ingat! <strong><em>Sejarah tak mengenal jalan pulang...</em></strong></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"></div></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-31556481167661753992008-04-04T13:22:00.013+07:002008-12-12T00:40:01.018+07:00Hak Waris<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfaE26RcwG7DyPkc15X4lRabgIywYgSJjjuwQucnYE4RHXJJ3xr7_oyAew4lxHvgWbIiHlKipoJNJaXkjq18h8R1MnOdZJ1A2h-jVfUFHZdcKBL9D8aeO3a7THwUvrsdcBR2zqTNPi5Ks/s1600-h/MenaraMasjid.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191987376482817186" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfaE26RcwG7DyPkc15X4lRabgIywYgSJjjuwQucnYE4RHXJJ3xr7_oyAew4lxHvgWbIiHlKipoJNJaXkjq18h8R1MnOdZJ1A2h-jVfUFHZdcKBL9D8aeO3a7THwUvrsdcBR2zqTNPi5Ks/s320/MenaraMasjid.jpg" border="0" /></a><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify"><span style="FONT-WEIGHT: bold;font-size:180%;" >D</span><span style="font-size:100%;">ari pengeras suara mesjid, khutbah Jum'at hari ini khotib mengulas tentang</span><span style="FONT-WEIGHT: bold;font-size:100%;" > <span style="FONT-WEIGHT: bold"><span style="FONT-STYLE: italic">Hak Waris. </span></span></span><span style="font-size:100%;">Lebih lanjut khotib </span><span style="font-size:100%;">mengingatkan, bahwa dari sekian banyak ilmu yang Allah SWT turunkan, Ilmu Hak Waris merupakan ilmu yang paling awal akan musnah dari muka bumi. <span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Mengapa?</span><br /><br /></span><span style="font-size:100%;">Tidak hanya ummat biasa yang banyak tidak hirau dengan ilmu ini, tetapi banyak dari ulama, kyai atau ustad juga yang mengabaikan ilmu ini dalam kajian-kajian dan ceramah-ceramahnya. Terlebih lagi mereka yang memiliki kepentingan pribadi (masih memiliki tabi'at serakah dan tamak), akan merasa terancam bila mengaplikasikan ilmu yang satu ini. Lalu mereka berpaling kepada cara-cara yang akan menguntungkan dirinya sendiri, tetapi khianat terhadap pihak yang lainnya. Padahal Ilmu Hak Waris ini datangnya langsung dari Allah, <em style="FONT-WEIGHT: bold">dzat</em> yang Maha Adil.<br /><br /></span><span style="font-size:100%;">Ah, ternyata bukan pejabat atau atasan saja yang korupsi. Kita, bahkan ulama, kyai atau ustad juga telah melakukan tindak korupsi bila tidak mengamalkan dan mengabaikan (tidak mensyi'arkan) hukum hak waris ini.<br /><br /></span><span style="font-size:100%;">Anda punya banyak memiliki harta yang akan ditinggalkan sebagai warisan untuk anak-isteri?<br /></span><span style="font-size:100%;">Hendaklah mau mempelajari dan menjalankan Ilmu Hak Waris ini, tentu saja agar adil dan tidak korupsi...</span> </div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-45204144688001964452008-04-02T15:00:00.024+07:002008-12-12T00:40:01.196+07:00Selingkuh<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPfM-UfgRurKaH1EVdsKpaJLM2dRQKBLpc_HrTPnJt-RgUZDXSi1Re18tw1E5Sg7qEr6g2NX4tHPIwzOA_9WM2oX6_HbrkOuTfJ0Yia3Xb60Jw7TlM2L2-cy2b93SSRzATRMlHE9c9ki4/s1600-h/Selingkuh.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5192362941308081458" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPfM-UfgRurKaH1EVdsKpaJLM2dRQKBLpc_HrTPnJt-RgUZDXSi1Re18tw1E5Sg7qEr6g2NX4tHPIwzOA_9WM2oX6_HbrkOuTfJ0Yia3Xb60Jw7TlM2L2-cy2b93SSRzATRMlHE9c9ki4/s320/Selingkuh.jpg" border="0" /></a><br /><div><div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><strong><em>Tulisan ini terinspirasi oleh sebuah buku berjudul “Catatan Hati Seorang Isteri” yang ditulis oleh Asma Nadia, hal mana isinya hampir sama dengan curhat dari seorang temanku.</em></strong> </span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><br /><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong></strong></em></span></div><div align="justify"><span style="font-size:100%;"><em><strong>...“Aku punya PIL”</strong></em>, katanya. Maksudnya tak lain adalah Pria Idaman Lain. Aku tersenyum mendengarnya. <strong>“I am seriously”</strong>, katanya lagi. Dan kemudian cerita pun mengalir deras dari mulutnya. Aku mulai coba merespon cerita panjangnya dengan pertanyaanku yang pertama : <strong>“Apa yang kamu dapatkan?”</strong> . <strong>“Perhatian dan materi yang banyak”</strong>, katanya. <strong>“Alasan yang klasik”</strong>, kata ku. <strong>“Sudah terlalu jauh, sukar untuk mengakhirinya”</strong>, potongnya. Lalu, <strong>”Seandainya saja kita perempuan bisa punya suami lebih dari satu, seperti halnya laki-laki yang boleh berpoligami”</strong>, katanya dengan senyum nakal. <strong>”Poliandri maksudmu?”</strong>, tanyaku. <strong>“Sakit jiwa”</strong> gumamku. Dia menghela napas seraya memandang wajahku seolah tahu akan apa yang aku gumamkan. <strong><em>"Aku mulai capek dengan keadaan ini”</em></strong>, katanya. <strong>“Tapi itulah resiko yang harus aku tanggung”,</strong> ujarnya lagi….<br /><br />Bait diatas adalah dialog antara aku dengan seorang teman saat dulu kami sama-sama satu tempat kerja, teman yang sering <strong><em>curhat</em></strong> tentang apa saja kepadaku. Dari ceritanya diatas, aku '<strong><em>mendiagnosis'</em></strong>, dia sedang terjangkiti penyakit kronis yang namanya : <strong>SELINGKUH</strong>.<br /><br />Perselingkuhan dan kisah seputarnya, memang tidak pernah lekang oleh waktu. Sejak jaman <strong><em>Mesir Kuna</em></strong> yang terkenal dengan kisah perselingkuhan antara Ratu Mesir bernama <strong><em>Cleopatra</em></strong> dengan <strong><em>Julius Caesar</em></strong>, sampai abad millenium sekarang ini pun kisahnya terus berkembang. Perselingkuhan, kemudian menjelma menjadi sebuah penyakit jiwa dan berkembang menjadi semacam epidemi sosial. Dari kaum <strong><em>jetset</em></strong> dan <strong><em>borjuis</em></strong> sampai strata ekonomi paling rendah pun ikut tertular. Dari kaum selebritis sampai rakyat jelata pun banyak yang terjangkiti. Penyakit ini tak pandang bulu, bahkan seorang <strong><em>anggota dewan</em></strong> yang terhormat, yang moralnya sangat dipertaruhkan pun bisa tergelincir. Tidak terkecuali seorang guru yang tindak dan tanduknya yang selalu <strong><em>digugu</em></strong> dan <strong><em>ditiru</em></strong> juga bisa terjangkit penyakit ini. Para pejabat yang dijadikan tauladan bagi rakyatnya sampai kepada mahasiswa yang harusnya menjadi contoh yang baik, tetapi dari kalangan merekapun malah tidak sedikit yang terjerumus. Di tempat kerja, di kampus, di lingkungan tempat tinggal, atau dimana pun kita berada penyakit itu selalu mengintai. Bagi yang pernah terserang penyakit ini, katanya sih : <strong><em>“Tidak bisa dibendung dan agak sulit diobati”</em></strong>. Hmm! Inilah epidemik lintas kaum, lintas sosial, lintas agama dan lintas sektoral yang lestari.<br /><br />Ada banyak sebab seseorang terlibat perselingkuhan, salah satunya yang sedang dilakoni oleh seorang temanku diatas adalah perselingkuhan yang disebabkan oleh hadirnya sosok yang dianggap lebih mapan sisi finansialnya ketimbang pasangannya sendiri.<br /><br />Kata <strong><em>“selingkuh”</em></strong> dan <strong><em>“poligami”</em></strong> adalah dua kata yang sangat fenomenal saat ini. Buat kaum ibu-ibu, ini adalah momok yang menakutkan. <strong><em>SEL</em></strong>ingan <strong><em>IN</em></strong>dah <strong><em>Rumah Tangga Utuh</em></strong>, itulah pelesetan untuk kata <strong>selingkuh</strong> yang sering dilontarkan oleh rekan-rekan pria di tempat kerjaku dulu. Maksudnya adalah hanya iseng, tapi tidak ingin keluarganya berantakan alias tetap utuh. Nasib agak beruntung dirasakan oleh ibu-ibu rumah tangga bersuamikan PNS, mereka mewarisi <strong><em>‘karya besar’</em></strong> almarhum Ibu Tien Soeharto berupa Peraturan Pemerintah tentang kebijakan larangan bagi PNS berpoligami, atau apa yang lazim disebut <strong><em>PP 10</em></strong>. (Tapi PP itu ‘kan hanya melarang PNS berpoligami saja, selingkuh jalan terus!). Nasib buruk banyak dialami oleh ibu-ibu lain dengan suami non PNS, sudah diselingkuhi, dimadu pula.<br /><br />Dengan populasi penduduk Indonesia yang jumlah perempuannya lebih besar dari jumlah penduduk laki-laki, ditambah dengan carut-marutnya perekonomian negara saat ini, kasus yang tengah dilakoni oleh temanku diatas bukan lagi hal yang langka. Banyak dari kaum perempuan khususnya yang masih melajang atau ibu-ibu muda sekalipun, yang enerjik dan cantik-cantik, terjebak dalam pola hidup <strong><em>konsumerisme</em></strong>, yang memosisikan mereka sebagai obyek atau lebih kasar lagi sebagai korban untuk selalu konsumtif. Mereka kemudian mencari jalan pintas tapi penuh resiko tadi. Sungguh mengkhawatirkan, moral masyarakat dan perekonomian bangsa ini sama carut-marutnya. Mudah-mudahan saja, cerita ini tidak akan pernah menjadi topik yang alot di peraduanku. Karena sepertinya aku belum punya hati yang luas untuk memaafkan pelaku selingkuh!<br /><br /><strong><em>Warning</em></strong> untuk ibu-ibu bersuamikan seorang PNS dengan golongan dan jabatan yang sudah mapan, atau ibu-ibu bersuamikan non-PNS dengan penghasilan dan kekayaan yang besar. Suami ibu menjadi target empuk oleh <strong><em>'virus'</em></strong> ini!<br /><br />Semoga kisah ini menjadi renungan buat kita bersama. Mau jadi apa, dan mau dibawa kemana hidup ini, kitalah yang menentukannya. Karena perbuatan kita tergantung pada apa yang kita pikirkan. Seperti sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi : <br /><br /><strong><em>”Ketahuilah bahwa dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika daging itu baik, maka semua tubuh akan menjadi baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka semua tubuh juga akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”</em></strong>.<br /><br />Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita, melindungi hati kita agar selalu tabah dan tawakal dengan ujian seberat apapun, dan selalu <strong><em>commited</em></strong> dengan pasangan hidup.<br />Amin.</span></div><div align="justify"></div></div><br /><br /></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-140944217809843292008-03-27T10:23:00.016+07:002008-12-12T00:40:01.420+07:00Indosiar<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjvcE2pzT5JMquQcgq-PLkgfrtrec_R9zfqk-xe0gdThE7Pin9ejG9RtRiq5TxriytwncsrjR20NMb6eIp3V7HkNkAoDl_l654-nqNzzIbkkgB_y2bkCquJBmmOfznf6YsgEBqCWtLAy0/s1600-h/Televisi.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191986401525240962" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjvcE2pzT5JMquQcgq-PLkgfrtrec_R9zfqk-xe0gdThE7Pin9ejG9RtRiq5TxriytwncsrjR20NMb6eIp3V7HkNkAoDl_l654-nqNzzIbkkgB_y2bkCquJBmmOfznf6YsgEBqCWtLAy0/s320/Televisi.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify"><strong><em>Sudah tiga hari ini di rumah kami terjadi ‘kehebohan’. Kehebohan yang dilakukan oleh kedua anak-anakku. Heboh oleh karena merasa kehilangan sesuatu yang ‘berharga’. Heboh oleh karena pertanyaan yang tak terjawabkan. Heboh oleh karena usaha mereka untuk menemukannya kembali yang sia-sia. Yang mereka hebohkan tiada lain adalah hilangnya salah satu channel TV pada pesawat TV kami. Dan channel itu bernama INDOSIAR...<br /><br />INDOSIAR.</em></strong> Semua tahu, adalah sebuah televisi swasta nasional milik PT. Indosiar Visual Mandiri (“Perseroan”), merupakan salah satu dari sederetan televisi swasta nasional di Indonesia yang terbilang sukses menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan yang bersumber pada <strong><em>in-house production</em></strong>. Televisi ini didirikan pada tahun 1991 dan mulai beroperasi dengan menayangkan siaran perdana pada tanggal 11 Januari 1995, merupakan televisi termuda dari empat televisi lain yang sudah ada pada masa itu. Indosiarpun, dengan 34 stasiun relai yang dimilikinya, kini dapat dinikmati oleh seluruh pemirsa hingga pelosok tanah air, dengan jangkauan siaran yang mencapai 80% dari total penduduk Indonesia. Hebatnya lagi dalam sebuah realize-nya, saat ini Indosiar sedang membangun stasiun pemancar baru di Jakarta dengan tinggi kurang lebih 400 meter untuk meningkatkan kualitas penerimaan siaran di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang terganggu akibat perkembangan pembangunan gedung-gedung tinggi yang sangat cepat selama lima tahun terakhir. So, hebat ‘kan televisi yang satu ini? <strong>Kalau memang benar hebat, lalu kenapa channel televisi itu dalam tiga hari ini henghilang begitu saja dari pesawat televisi kami?</strong> </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify">Aku mulai mencoba mencari tahu sebabnya. Pertanyaan awal pada hari pertama yang aku ajukan kepada anakku yang sulung adalah; <strong><em>sejak saat kapan Indosiar mulai tidak bisa dilihat lagi</em></strong>. Dan aku mendapatkan jawaban : <strong><em>“Sejak saat adzan Maghrib, Ma!”,</em></strong> katanya yang juga diamini oleh adiknya. Aku mengernyitkan keningku, mencoba mengingat-ingat apa saja yang terjadi pada saat itu. Terlintas dalam ingatanku, ada dua aktifitas yang berlangsung saat kumandang adzan Maghrib dari <em>speaker</em> <strong><em>Masjid Jamie Al- Muhajirin</em></strong> di sebelah rumahku. Yaitu <strong><em>pertama</em></strong>, kedua anak-anakku masing-masing membawakan piring kotor bekas makan sorenya ke dapur, lalu mereka mencuci tangannya masing-masing. Kemudian yang <strong><em>kedua</em></strong>, hampir bersamaan dengan itu aku juga menyaksikan suamiku dengan pakaian lengkapnya hendak pergi ke masjid, berjalan keluar dari kamar tidur kami. Tapi aku yakin, saat itu suamiku tidak langsung melangkah pergi ke masjid, tetapi langkahnya sempat terhenti beberapa saat di depan pesawat televisi, sebelum akhirnya kudengar suara ia menutup pintu depan rumah kami. <strong><em>“Ah, suamikukah yang menghilangkan channel Indosiar itu dari pesawat TV kami?”.</em></strong> Bisa jadi memang benar. Tapi nanti saja, akan kutanyakan kebenarannya padanya. Dan kalau benar, aku juga ingin tahu apa sebabnya. Adakah tindakannya itu oleh sesuatu yang prinsip baginya???</div><div align="justify"><br /></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5876658275408274468.post-76042262160692625442008-03-22T10:38:00.015+07:002008-12-12T00:40:01.591+07:00Global Warming<div align="justify"><span style="font-size:130%;"><strong><em><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191978979821753458" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2FXxyTDCErPyWooOqUjV0VRl94a5SnQJhqqn7WuVNoVFMIX89UpgiokfVfVCXYjbHeY1uXtKEz20jYFy3p-EpmrOvzH-jnE7pe5hv9npM5MHEOX4WJZpYu6HBM0TmPZsWvF2fq1um0pA/s320/GlobalWarming.jpg" border="0" />Kalau</em></strong> </span><span style="font-size:100%;">dua hari yang lalu aku menulis tentang kegalauanku atas fenomena sosial terkait dengan keadaan perekonomian <em>(inflasi)</em> negara kita saat ini, kali ini aku ingin mencoba mengungkapkan kegalauan hatiku yang yang lain, yang berhubungan dengan fenomena alam yang belakangan ini sering terjadi.<br /></span></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"><br />Bencana alam datang silih berganti; hujan badai, gelombang pasang, banjir bandang, longsor, serta angin puting beliung. Di sisi lain juga ada bencana kekeringan panjang, gelombang udara panas serta kebakaran hutan dan lahan. Konon itu semua adalah disebabkan oleh apa yang disebut sebagai terjadinya Perubahan Iklim <em><strong>(Climate Change)</strong></em>. Dari yang aku baca, konon pula <em>Climate Change</em> ini disebabkan oleh adanya Pemanasan Global <em><strong>(Global Warming)</strong></em>. Dan yang paling mencemaskan pikiranku dari "sang Global Warming" ini adalah : <strong>MENCAIRNYA LAPISAN GUNUNG ES DI KUTUB!<br /></strong><br />Kenapa aku harus mencemaskan hal itu? Tentu saja ini ada kaitannya dengan kampung halamanku, Natuna. Lalu, apa hubungannya mencairnya lapisan gunung es di Kutub dengan Natuna? Jauh panggang dari api. Jangankan dari Kutub Utara (yang menurut <em><strong>Google Earth</strong></em> jaraknya ke Natuna sekitar lk. 7.000 Mil), dari Jakarta saja sebagai ibu kota Negara (lk. 710 Mil), atau bahkan dari Tanjungpinang sekalipun sebagai ibu kota provinsi (lk. 340 Mil), Natuna itu jauh, nun di ujung utara dari teritorial negeri ini. Tepatnya di ujung <strong><em>‘ekor itik’</em></strong>-nya pulau Kalimantan, berseberangan dengan semenanjung Vietnam.<br /><br />Mengutip data yang diperoleh dari situs <em><strong>Wikipedia Indonesia</strong></em>, berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus. Selain itu iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli. Curah hujan rata-rata berkisar 137,6 milimeter dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 83,17 persen dan temperatur berkisar 27,10 celcius.<br /><br />Mencermati keadaan geografis Kabupaten Natuna seperti diuraikan diatas, ancaman pemanasan global juga akan berdampak serius terhadap pulau kelahiranku tercinta itu. Para ilmuwan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 - 5,8 derajat Celsius pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 - 100 cm, menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Seiring meningginya permukaan air laut, maka dalam kurun waktu 92 tahun ke depan, Natuna juga akan kehilangan ribuan kilo meter garis pantainya yang ada saat ini. Terutama garis pantai pada pulau dengan ketinggian kurang dari tiga meter di atas permukaan laut. Saat ini saja di beberapa tempat lain di belahan bumi, sudah mulai banyak pulau kecil yang hilang tertelan laut. Pulau-pulau itu umumnya hanya memiliki ketinggian kurang dari setengah meter dari permukaan laut. Bahkan pantai-pantai wisata yang indah di gugusan Kepulauan Maladewa <em><strong>(Maldives)</strong></em> yang berada di Samudera Hindia, garis pantainya sekarang sudah mulai menyusut dan bahkan beberapa pulaunya terancam nyaris tenggelam.<br /><br />Sesungguhnya tidak hanya dampak pemanasan global saja yang mengancam eksistensi sebuah pulau, letusan gunung berapi bawah laut atau gempa bumi tektonik berkekuatan dahsyat (lebih dari 6,5 SR pada kedalaman kurang dari 10 KM di bawah permukaan laut) juga akan menyebabkan akibat yang sama. Tapi untunglah pulau-pulau di Kabupaten Natuna seperti halnya pulau Kalimantan tidak berpijak diatas lempengan bumi yang labil. Lain halnya dengan pulau-pulau di sepanjang pantai barat pulau Sumatera, selatan pulau Jawa, Bali, NTT dan NTB hingga pulau-pulau di sekitar Laut Banda yang memang berada diatas <strong>l<em>empeng Indo-Australia</em></strong> yang selalu aktif bergerak. Untuk gempa bumi, Natuna disinyalir aman, tapi terhadap dampak global warming Natuna secara perlahan dipastikan akan terkena imbasnya. Tak terbayangkan olehku jika hal itu terjadi, karena masa kecilku di sana terasa sangat indah (lain kali aku akan bercerita tentang masa kecil ku yang indah di sana).<br /><br />Lantas, apa yang bisa kita lakukan agar hal yang mencemaskan kita ini tidak terjadi? Mulailah dari diri kita sendiri! Sebagai warga bumi <em><strong>(earth guest)</strong></em> yang kebetulan mendiami wilayah kepulauan yang kecil-kecil ini. Sudah saatnya untuk segera berbuat (tidak lagi hanya memikirkan) untuk menyelamatkan pulau-pulau cantik milik kita ini, tempat lahir dan hidup kita, tempat bersemayamnya jasad-jasad orang tua dan leluhur kita ini. Jangan lagi ada yang membabat hutan, karena hutan selain berfungsi sebagai penangkal berbagai bencana, juga berperan sangat penting sebagai penyerap karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Karbondioksida telah menimbulkan efek rumah kaca dan memicu terjadinya pemanasan bumi. Hentikan sekarang juga pembabatan hutan bakau <em><strong>(mangrove)</strong></em> hanya untuk diambil kayunya sebagai bahan baku kayu arang, dan segera lakukan penanaman kembali. Demikian juga, jangan lagi ada pengrusakan terumbu karang <em><strong>(corals)</strong></em> hanya karena ingin dengan mudah menangkap ikan Napoleon atau ikan Kerapu Merah yang bernilai ekonomi tinggi itu, atau hanya untuk dijadikan pondasi bangunan rumah dan jalan. <em>Mangrove</em> dan <em>corals</em> selain sebagai habitat ideal bagi berkembang-biaknya ikan-ikan dan biota laut lainnya, juga terbukti efektif mencegah abrasi pantai dari amukan gelombang pasang yang senantiasa mengintai daerah pesisir di manapun di muka bumi ini.<br /><br />Aku masih ingin punya kampung halaman, dan kampung halaman itu adalah sebuah pulau kecil. Jangan biarkan ia kelak tenggelam oleh keserakahan dan ketidak-pedulian kita!<br /></div><div align="justify"><strong><em><br />"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan penuh harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya, rahmat Allah sungguh dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.."</em></strong> (QS. Al-A'raf/7 :56).</div><div align="justify"></div><div align="justify"><br /></div>Marlina J. Ya'akuphttp://www.blogger.com/profile/11211881687024888654noreply@blogger.com3